Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Daebak! Meski Pandemi, Malaysia Cetak Miliarder Baru dari Kendaraan Listrik!

Daebak! Meski Pandemi, Malaysia Cetak Miliarder Baru dari Kendaraan Listrik! Kredit Foto: Twitter/Forbes

Tan dibesarkan di Penang dalam keluarga yang miskin, ia adalah satu-satunya putra di antara empat bersaudara lainnya. Ayahnya yang seorang sopir taksi, meninggal ketika Tan baru berusia 13 tahun. Ia pun menanggung beban keluarga di usia muda. Pada usia 16 tahun, dia sudah bekerja paruh waktu sepulang sekolah di sebuah toko roti.

Tan kemudian mendapatkan sertifikat di bidang teknik mesin pada tahun 1991, dan mulai bekerja sebagai perencana produksi untuk perusahaan perkakas presisi. Dua tahun kemudian, dia meminjam 10.000 ringgit dari ibunya, dan mendirikan Greatech (M) Sdn Bhd untuk membuat komponen peralatan teknik.

Dia pun meminta seorang teman untuk membantunya dalam pemasaran, dan pada tahun 1995, Khor Lean Heng bergabung dengannya. Namun pada 2001, Tan menutup perusahaan tersebut.

Sementara itu, pada tahun 1997, ia memulai pakaian baru dengan Khor dan mendirikan Greatech Integration untuk memproduksi peralatan semi-otomatis dan otomatis untuk sektor elektronik konsumen. Greatech berkembang ke industri semikonduktor pada tahun 2002 ke sektor tenaga surya pada tahun 2010.

Meski saat pandemi kemarin Malaysia sempat melakukan lockdown, tetapi sekarang delapan pabriknya sudah beroperasi kembali dan bisnisnya pun semakin kuat.t.

Pada bulan Desember, Greatech memperluas kapasitasnya dengan membuka pabrik perakitan baru di Batu Kawan. Greatech juga membuka kantor pertamanya di Michigan, AS pada kuartal ketiga tahun 2020 untuk pelanggan kendaraan listriknya. Beberapa kantor serupa lainnya akan dibuka pada kuartal ketiga tahun ini di Illinois dan Arizona. Tan juga berencana untuk mendirikan kantor di Jerman pada kuartal ketiga 2021 dan memperluas lebih jauh ke Eropa dan India.

"Kami akan mendapatkan keuntungan dari pentingnya ditempatkan pada ESG (lingkungan, sosial dan tata kelola) saat perusahaan bergerak menuju status nol karbon," tandasnya optimis.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: