Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bantuan Pemerintah ke Mamuju Tempuh Jalan Berliku

Bantuan Pemerintah ke Mamuju Tempuh Jalan Berliku Kredit Foto: Viva
Warta Ekonomi, Surabaya -

Menteri Sosial, Tri Rismaharini alias Risma mengatakan penyaluran bantuan ke lokasi terdampak gempa Sulawesi Barat terlambat disebabkan adanya titik jalan yang longsor. Akibatnya waktu tempuh distribusi bertambah enam jam, dari semestinya sembilan jam menjadi 15 jam.

Risma mengatakan, bantuan berupa bahan kebutuhan pokok dari pemerintah ke warga terdampak, terutama di Mamuju, dikirim dari Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam kondisi normal, waktu tempuh dari Makassar ke Mamuju sembilan jam.

"(Akses) terputus antara Makassar dengan Mamuju karena ada longsoran," katanya di Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu, (16/1/2021).

Karena terputus, kendaraan yang membawa bantuan terpaksa mengambil jalan alternatif dan memutar. Akibatnya, waktu tempuh bertambah enam jam. Artinya, dari Makassar ke Mamuju kendaraan pengangkut bantuan menempuh waktu 15 jam.

"Baru tadi pagi (bantuan) sampe kemudian kami baru bisa membagikan," kata Risma.

Baca Juga: Miris! Warga Korban Gempa Mamuju-Majene Rebutan Bantuan Sembako

Mantan Wali Kota Surabaya itu melanjutkan warga korban gempa betul-betul membutuhkan bantuan berupa makanan pokok. Dikarenakan pasar dan toko di daerah terdampak gempa banyak yang tutup. 

Warga juga khawatir adanya gempa susulan dan tsunami, sehingga banyak yang mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Rebutan ambil bantuan

Risma juga menjelaskan soal berita penjarahan bantuan korban gempa di Mamuju yang viral di media sosial. Dia menegaskan bahwa itu bukan penjarahan.

"Mungkin mereka juga kelaparan kondisinya. Jadi, sekali lagi (video) itu bukan penjarahan, karena kita harus membaca situasi, karena tidak ada pasar yang buka dan tidak ada toko yang buka," kata Risma. 

Politikus PDI Perjuangan itu menuturkan, saat ini sekira 15 ribu warga berada di tempat-tempat pengungsian. Kemensos sudah mengerahkan relawan Tagana dan membangun posko-posko, termasuk dapur umum, untuk menangani itu.

"Jadi, pas sore (kemarin) di sana aku masak sendiri, bagi sendiri (ke warga yang mengungsi), dibantu teman-teman Tagana sampai setengah enam sore," kata Risma. 

Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat (Sulbar) beberapa waktu lalu menimbulkan banyak korban jiwa. Sementara ini, jumlah korban gempa Sulbar yang meninggal dunia menjadi 42 orang. Rinciannya, 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 8 orang di Kabupaten Majane.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: