Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa yang Mau Ditunjukkan Putin dari Penangkapan Navalny? Pakar Bongkar Hal Ini...

Apa yang Mau Ditunjukkan Putin dari Penangkapan Navalny? Pakar Bongkar Hal Ini... Kredit Foto: Getty Images
Warta Ekonomi, London -

Kritikus pemerintah Rusia Mikhail Khodorkovsky mengatakan, penahanan Alexei Navalny adalah upaya Presiden Vladimir Putin menunjukkan bahwa ia masih orang 'nomor satu' di Rusia. Khodorkovsky merupakan seorang mantan taipan minyak yang berselisih dengan Kremlin.

Khodorkovsky mengatakan, untuk memengaruhi keputusan presiden berusia 68 tahun itu negara-negara Barat harus segera bertindak daripada hanya berbicara. Bila tidak, Navalny dapat didakwa hukuman puluhan tahun penjara seperti yang dialami Khodorkovsky usai melawan Kremlin.

Baca Juga: Eropa dan AS Ambil Sikap saat Alexei Navalny Ditahan Rusia, Suara Kerasnya Sentil Kremlin?

Navalny masih ditahan di pusat penahanan prasidang selama 30 hari karena dianggap melanggar syarat penangguhan penahanan. Kritikus pemerintah itu ditahan di hari ia tiba di Rusia usai menjalani pemulihan di Jerman untuk mengobati serangan racun Agustus lalu.

Navalny menuduh Kremlin sebagai dalang dari serangan racun terhadapnya. Pemerintah Rusia membantah terlibat dalam serangan racun tersebut.

Rusia mengatakan, Navalny harus dibawa ke pengadilan seperti warga lainnya bila ia melanggar hukum dan negara Barat tidak perlu ikut campur.

"Putin merasa harus menunjukkan ia binatang utama dalam kawanan, atau bila tidak maka rakyat tidak lagi yakin ia masih orang nomor satu," kata Khodorkovsky yang kini tinggal di London, Selasa (19/1/2021).

"Satu-satunya yang mempertahankan Putin adalah persepsi ia nomor satu, yang kembali diragukan," tambahnya.

Kremlin menolak menjawab permintaan komentar. Khodorkovsky pernah menjadi orang terkaya di Rusia. Pada 2003 lalu ia ditangkap atas tuduhan penggelapan pajak dan penipuan saat berada di atas pesawat di Serbia. Perusahaan minyaknya Yukos bubar.

Kremlin menyebutnya penjahat. Khodorkovsky membantah dakwaan terhadapnya dan baru dibebaskan tahun 2013 setelah menghabiskan 10 tahun di tahanan.

Khodorkovsky mengatakan pada 2003 ia pulang ke Rusia walaupun ia terancam di penjara. "Situasi saya benar-benar analog, tidak ada varian yang lain: Anda menyerah atau lanjutkan perlawanan, jadi Navalny melakukan hal yang benar," katanya.

Setelah Yukos bertekuk lutut pada tagihan pajak yang luar biasa besar, perusahaan minyak itu dipecah ke beberapa perusahaan kecil. Asetnya diambil alih perusahaan minyak milik negara.

Khodorkovsky mengatakan Barat seharusnya memprioritaskan memberi sanksi pada individu yang terlibat dalam korupsi di Rusia di luar negeri, daripada fokus pada pipa gas alam Nord Stream 2 yang dibangun antara Rusia dan Jerman.

Ia ingin percaya Navalny akan dibebaskan, tapi kenyataannya akan tampak berbeda. Khodorkovsky yakin Navalny akan semakin ditekan pihak berwenang Rusia.

"Ia dapat diberi 10 tahun penjara, kesimpulannya yang dapat kami lihat pada tahapan ini, tergantung seberapa besar reaksi masyarakat Rusia," kata Khodorkovsky.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: