Ya Allah, Kelewatan! Teroris Papua Bombardir Dua Prajurit TNI saat sedang Shalat
Pengamat militer, Susaningtyas Kertopati menilai, kejadian demi kejadian harus dijadikan pembelajaran agar ke depannya tidak terulang lagi. Karena itu, Pemerintah perlu membuat strategi jangka panjang berdasarkan pemahaman.
Tujuannya untuk mengatasi sumber kekerasan, kesalahpahaman dan sudut pandang kekeliruan yang bisa saja melahirkan rasa tidak adil di Papua.
Pengamat Papua, Adriana Elisabeth mengatakan, Pemerintah harus memahami gerilya teroris Papua yang selalu berubah. “Selain meningkatkan koordinasi antara institusi keamanan dan intel yang bertugas di Papua, khususnya di wilayah pegunungan tengah,” pungkasnya.
Dia menambahkan, apabila kehadiran KKB dirasa mengancam keamanan masyarakat, petugas keamanan bisa mengambil langkah untuk mengembalikan stabilitas dan menyelamatkan masyarakat dari ancaman KKB.
"Tapi pengamanan yang bertugas mestinya sudah dibekali dengan pemahaman HAM,” tukas Adriana.
Warganet ikutan komentar. @NakalPejabat mengatakan, kelakuan teroris Papua sudah tak bisa dimaafkan. “Papua sono. Tuh tadi prajurit TNI ditembak mati lagi shalat. Itu the real teroris yang menguras emosi,” cuitnya.
“Bom saja, sudah bila kata-kata saja tidak bisa membuatnya berhenti. Apa boleh buat bom saja sarangnya,” sambar @EfendiHendro1.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: