Langkah Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini terus menuai sorotan dan kritikan dari sejumlah elite politik di negeri ini. Baru-baru ini, kritik dilontarkan Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid (HNW).
Mantan Presiden PKS itu melontarkan kritik terhadap Risma yang berkomentar tentang penyebab bencana erupsi Gunung Semeru dan caranya membungkus nasi bagi korban terdampak bencana gempa di Sulawesi Barat yang disebutnya bukan tugas menteri.
Baca Juga: Hidayat Nur Wahid Cela Risma Gara-Gara Bungkus Nasi, Pengamat: Receh!
Kritik HNW dan elite parpol lain kepada Risma pun ditanggapi oleh Anggota Komisi IX DPR, Nabil Haroen. Sebagai sesama elite PDI Perjuangan, pria yang akrab disapa Gus Nabil ini menganggap, pemimpin itu dilihat dari gagasan, visi, kerja keras, track-record, dan keberpihakannya kepada rakyat.
"Bu Risma jelas terbukti kerja kerasnya ketika menangani Surabaya, yang bisa kita cek langsung. Perubahan Kota Surabaya yang menjadi asri dan hijau, serta ada peningkatan dalam transformasi sistem, menjadi bukti dari kerja Bu Risma," tutur Nabil saat dihubungi SINDOnews, Sabtu (23/1/2021).
Gus Nabil mengatakan bahwa ada kritik terhadap kerja Risma itu wajar dan boleh saja. Setiap orang boleh mengkritik, tapi harus konsekuen dengan kritiknya. "Kita bisa membandingkan track-record Bu Risma dengan orang yang mengkritiknya. Biar karya dan bukti kerja keras yang bicara. Publik sangat tahu itu," ujarnya.
Di sisi lain, pejabat publik dan politisi saat ini ditunggu keberpihakannya, apakah sekadar jargon atau betul-betul bekerja untuk warga. Di tengah pandemi ini, pejabat publik jadi cermin untuk warga.
"Mana pemimpin yang betul-betul bekerja untuk warga, mana politisi yang hanya beretorika. Saya yakin publik kita sudah cerdas membuktikan itu," kata Ketua Umum PP Pagar Nusa NU itu menandaskan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum