Pecah! Pilot Rusia Bocorkan 5 Fitur Unggulan Su-57 di atas Kemampuan F-35 AS
Pada pertengahan 1980-an, Tolboyev berpartisipasi dalam program luar angkasa Energia-Buran dan menjalani kursus pelatihan penuh untuk penerbangan luar angkasa berawak pada pesawat ruang angkasa multiguna.
Ia menjadi politisi di Duma Negara Rusia pada tahun-tahun setelah runtuhnya Soviet, juga bertugas di beberapa pos sebagai pejabat keamanan dan militer Rusia.
Menurut Mark Episkopos dari National Interest yang dilansir Asia Times, Senin (25/1/2021), dari kecepatan tertinggi lebih dari Mach 2, hingga vektor dorong 3D dan persenjataan rudal air-to-air yang tangguh, Su-57 dirancang untuk memburu target udara profil tinggi.
Sementara itu, F-35 pada dasarnya adalah pesawat tempur yang menembus wilayah udara musuh untuk menargetkan aset atau infrastruktur penting. F-35 juga memanfaatkan rangkaian luas avionik dan sensornya untuk bertindak sebagai "quarterback in the sky", menghasilkan gambar dinamis dari medan perang dan memberikannya ke unit-unit terdekat melalui kemampuan yang disebut Lockheed Martin sebagai "fusi sensor."
Beberapa pihk bahkan menyebut F-35 sebagai "komputer bersayap".
Didesain untuk melakukan segalanya, beberapa kritikus Amerika mengatakan itu tidak melakukan apa-apa dengan baik, dan, harganya sangat mahal. Di beberapa lingkaran Pentagon, ini disebut "kesalahan triliun dollar."
Namun, kata Episkopos, kemungkinan besar F-35 yang terperangkap dalam situasi hipotetis yang dibuat-buat ini akan memanfaatkan keunggulannya dalam fitur siluman tertentu untuk mencoba lolos dari Su-57 yang mendekat.
Menurut analisis National Interest, ada lima fitur canggih yang membuat Su-57 menjadi jet tempur yang sangat berbahaya. Berikut rinciannya;
1. Radar yang Dipasang di Sisi Pipi
Su-57 memiliki fitur yang telah lama dijanjikan untuk F-22 tetapi hingga saat ini, belum pernah dikirimkan, yakni radar yang menghadap ke samping, dipasang di bawah kokpit di "pipi" pesawat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto