Ketimpangan Sosial Makin Nyata, Miliarder AS Cetak Rp15 Ribu Triliun Sepanjang Pandemi!
Miliarder Amerika mencetak begitu banyak uang selama pandemi corona, bahkan ketika jutaan orang Amerika bergabung dengan barisan orang miskin. Berdasarkan laporan Institute for Policy Studies dan American for Tax Fairness, miliarder AS secara kolektif USD1,1 triliun (Rp15.493 triliun) atau hampir 40% lebih kaya sejak pertengahan Maret.
Dilansir dari CNN Business di Jakarta, Rabu (27/1/21) dengan kata lain, bukan hanya orang-orang yang sangat kaya yang memulihkan kerugian mereka, tetapi juga banyak yang bernasib jauh lebih baik dari sebelumnya. Dan sebagian besar berkat pasar saham yang mulai membaik.
Elon Musk sendiri menjadi miliarder yang paling diuntungkan selama pandemi. Ia lebih kaya sekitar USD155 miliar (Rp2.182 triliun), didorong oleh penilaian pasar Tesla yang meroket.
Baca Juga: Ternyata... Miliarder China Gak Sekaya yang Terlihat, Ini Fakta-Faktanya!
Empat puluh enam orang bergabung dengan barisan miliarder sejak 18 Maret 2020 atau seminggu usai Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan pandemi global.
Pandemi secara nyata memperburuk krisis ketimpangan Amerika yang sudah meresahkan. Keuntungan mengejutkan di kelompok teratas sangat kontras dengan perjuangan keuangan mereka yang berada di bawah. Banyak dari mereka berada di garis depan pandemi dan kehilangan pekerjaan atau pemotongan gaji.
Sementara, 660 miliarder Amerika sekarang memiliki kekayaan USD4,1 triliun (Rp57.736 triliun) atau dua pertiga lebih banyak dari jumlah yang dimiliki oleh 50% terbawah dari populasi AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: