Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Begini Kondisi New Delhi Usai Polisi Bentuk Barikade Halau Para Petani

Begini Kondisi New Delhi Usai Polisi Bentuk Barikade Halau Para Petani Kredit Foto: AP Photo/Altaf Qadri
Warta Ekonomi, New Delhi -

Ratusan polisi menutup beberapa ruas jalan utama di sekitar New Delhi, India, Rabu (27/1/2021) dan menjaga Red Fort atau Benteng Merah di ibu kota itu setelah ribuan petani menyerbu daerah bersejarah tersebut.

Aksi tersebut menyebabkan bentrokan dengan pihak berwenang dan menewaskan satu orang dan melukai puluhan lainnya.

Baca Juga: Gelombang Unjuk Rasa Para Marhaen India Berlanjut, Membeludak di New Delhi

1000.jpeg

Kekerasan itu menandai perkembangan paling intens dalam dua bulan demonstrasi oleh puluhan ribu petani yang menuntut pencabutan penuh undang-undang baru karena dianggap menguntungkan perusahaan besar pertanian daripada para petani, mitra mereka yang lebih kecil. 

Banyak dari mereka yang melancarkan protes adalah orang-orang Sikh dari negara bagian utama pertanian: Punjab dan Haryana. Protes itu telah berkembang menjadi salah satu tantangan paling signifikan bagi pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi sejak berkuasa pada 2014.

Diperkirakan, 150 juta pemilik tanah dan lahan pertanian adalah petani dengan blok suara paling dominan di negara Asia Selatan itu dan kontributor utama dalam perekonomian India.

1000.jpeg

Pemerintah menyatakan undang-undang itu akan menguntungkan semua petani dan meningkatkan produksi melalui investasi pihak swasta. Akan tetapi sementara protes bertambah kuat, pemerintah India kemudian menawarkan penangguhan undang-undang tersebut selama 18 bulan.

Setelah berkemah di pinggiran kota New Delhi selama dua bulan, lebih dari 10.000 traktor dan ribuan orang yang berjalan kaki atau menunggang kuda, berkeliling Ibu Kota bertepatan dengan perayaan Hari Republik pada Selasa (26/1/2021).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: