Ketahuan! Bukan Tolak Vaksin, Tenyata Duterte Cuma Takut Jarum Suntik
Namun, mantan Penasihat Satuan Tugas Covid-19 Tony Leachon menyesali keputusan presiden tersebut. Dia menyayangkan Duterte membuang kesempatan untuk meyakinkan warganya, agar tidak takut divaksin. Banyak pemimpin dunia berinisiatif menerima vaksinasi Covid-19 yang dapat ditonton masyarakat. Mereka ingin menunjukkan kepada publik bahwa vaksin itu aman.
“Tantangan terbesarnya adalah meyakinkan publik untuk mendapatkan vaksinasi. Sayangnya Duterte lebih memilih bokongnya daripada area deltoid seperti AS (Presiden) Joe Biden,” tulis Tony dalam unggahan di Twitter. Dia menilai, yang dilakukan sejumlah pimpinan negara akan sangat menginspirasi publik.
Dilansir media Rappler, keinginan Duterte untuk mendapat suntikan di pantat menunjukkan perubahan keyakinannya. Pada Agustus lalu dia menyatakan ingin disuntik dengan vaksin Rusia di hadapan publik. Berdasarkan pengalaman negara-negara yang sudah meluncurkan program, vaksinasi Covid-19 disuntikkan ke bagian lengan, bukan di pantat.
Saat ini, Filipina sedang menghadapi masalah besar. Karena kebanyakan warganya enggan disuntik vaksin Covid-19. Menurut hasil survei pekan lalu, kurang dari sepertiga orang Filipina bersedia divaksinasi Covid-19. Padahal, Universitas Johns Hopkins mencatat, kasus Covid-19 di Filipina lebih dari 500 ribu kasus, dengan sekitar 10.000 kematian.
Filipina akan memulai vaksinasi Covid-19 pada Februari. Sejauh ini mereka telah menandatangani kontrak pembelian vaksin dengan AstraZeneca/Universitas Oxford, Sinovac dan Novovax, yang semuanya belum menerima otorisasi penggunaan darurat di Filipina.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: