Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Stagnansi Penjualan Kondominium Bakal Berlanjut di 2021

Stagnansi Penjualan Kondominium Bakal Berlanjut di 2021 Kredit Foto: Antara/Zabur Karuru
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertumbuhan bisnis properti sektor kondominium relatif stagnan hingga semester kedua tahun lalu. Konsultan properti, Knight Frank mengatakan pada semester kedua 2020 lalu, tingkat penjualan relatif stagnan dari periode sebelumnya di angka 95,2%.

“Serapan apartemen terbesar saat ini datang dari segmen menengah (middle) sebesar 41,6%, yang diikuti dengan segmen lower-middle sebesar 23,4%. Dengan total unit yang terserap pasar pada kedua segmen tersebut berkisar 143.581 unit,” kata Peneliti Senior Knight Frank Syarifah Syaukat di Jakarta, Kamis (28/1/2021).

Baca Juga: Angin Segar Sektor Properti, Masyarakat Kini Tak Lagi Tunda Beli Rumah

Sementara itu dari sisi harga mengalami kecenderungan menurun. Untuk stok baru diproyeksi akan masuk sampai tahun 2024 sejumlah 45.781 unit. Jumlah ini menurun dibandingkan dengan semester sebelumnya.

Presales pada unit baru juga terbilang stabil jika dibandingkan dengan semester sebelumnya, yaitu dikisaran 58.7%. “Berdasarkan rekam jejak penjualan dan pertumbuhan harga di tengah pandemi, diperkirakan bahwa refleksi kondisi penjualan dan pertumbuhan harga di semester II 2020 masih akan berlanjut di tahun 2021 ini,” ucap Syarifah.

Country Head Knight Frank Indonesia, Wilson Kalip menambahkan bahwa selain lokasi dan akses, inovasi dan ketepatan membidik pasar menjadikan kunci bagi sektor apartemen strata untuk tampil cemerlang di tengah pandemi.

“Sektor residential menjadi salah satu sektor dengan transaksi yang masih terus bergerak di tengah pandemi. Tidak dapat dipungkiri hal ini karena sektor residential tergolong kebutuhan dasar, maka para pengguna masih terus berupaya memenuhi kebutuhannya,” tambahnya.

Dalam skala regional, berdasarkan data yang dirilis oleh Knight Frank Asia Pacific periode semester II 020 diketahui bahwa, indeks harga residential premium di Jakarta terbilang stabil dan masih kompetitif yang berada di atas Hongkong, Mumbai, Bangkok dan Kuala Lumpur.

"Berdasarkan rekam jejak pasar pada semester kedua tahun 2020 terungkap bahwa tambahan stok tercatat tidak terlalu signifikan, dengan rerata penjualan yang hanya sedikit menurun dan presales atas produk primer yang terbilang stabil dengan semester satu tahun 2020, namun terhitung turun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: