Kemudian selama setahun penelitian akan melalui proses monitoring dan evaluasi oleh dewan juri RKSA 2021. Dalam webinar RKSA, disampaikan juga peran penelitian sel punca dalam pengembangan pengobatan khususnya menghadapi pandemi COVID-19 yang disampaikan oleh Yulius Setiady Ph.D - Chief Scientific Officer Kalbe Genexine Biologics dan Dr. dr. Bintang Soetjahjo Sp OT(K) selaku Ketua Rejaselindo sekaligus Koordinator Penelitian Umbilical Cord Mesenchymal Stem Cell pada COVID-19 Derajat Berat, Ketua PABOI Jateng dan Ka.KSM Orthopaedi Traumatology RSUD Dr Moewardi.
Chief Scientific Officer Kalbe Genexine Biologics Yulius Setiady, mengatakan bahwa penemuan terapeutik melawan penyakit membutuhkan waktu yang panjang, kompleks dan usaha yang keras. Semakin banyak kita mengetahui tentang biologi penyakit, semakin besar juga peluang untuk mengembangkan obat yang baik.
"Hasil diagnosa, peran sistem kekebalan tubuh yang sulit untuk diprediksi dalam pengaturan pra-klinis juga sangat diperlukan dalam pengembangan terapeutik yang diteliti dan tidak boleh diremehkan," kata Setiady, Jumat (29/1/2021).
Sementara itu, dr. Bintang Soetjahjo, Ketua Rejaselindo sekaligus Koordinator Penelitian Umbilical Cord Mesenchymal Stem Cell pada COVID-19 Derajat Berat, mengatakan bahwa kemampuan Mesenkimal Stem Cell (MSC) untuk beregenerasi dan berdiferensiasi membuat sel menjadi agen terapeutik yang menjanjikan untuk COVID-19. Berbagai studi mulai menarik perhatian ilmuwan dunia untuk menjadikan MSC sebagai standar terapi kasus COVID-19.
"Saya yakin dengan dukungan dari para ahli, ilmuan, dan masyarakat Indonesia, pengobatan berbasis sel ini mampu memberikan sumbangsih bagi penanganan pasien COVID-19 di Indonesia," kata Soetjahjo, Jumat (29/1/2021).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Alfi Dinilhaq