Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Disetop, Penumpang dari Uni Emirat Arab Terlarang untuk Inggris karena...

Disetop, Penumpang dari Uni Emirat Arab Terlarang untuk Inggris karena... Gedung kotamadya Tel Aviv menyala dengan bendera UEA pada 13 Agustus 2020, setelah pengumuman kesepakatan normalisasi Israel-UEA yang ditengahi oleh AS. | Kredit Foto: Twitter/Tel Aviv
Warta Ekonomi, London -

Inggris melarang penerbangan penumpang langsung ke dan dari Uni Emirat Arab (UEA) mulai Jumat (29/1/2021). 

Inggris mengatakan pihaknya menambahkan Uni Emirat Arab, Burundi, dan Rwanda ke daftar larangan perjalanan karena kekhawatiran atas penyebaran varian Covid-19 yang lebih menular dan berpotensi kebal vaksin. Varian baru virus Corona pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.

Baca Juga: Pandemi Corona, 4 Negara Ini Masuk Daftar Hitam Jerman

“Ini berarti orang yang telah masuk atau transit melalui negara-negara ini akan ditolak masuk, kecuali warga negara Inggris, Irlandia dan negara ketiga dengan hak tinggal yang harus mengisolasi diri selama sepuluh hari di rumah,” ujar Menteri Transportasi Inggris Grant Shapps.

Emirates dan Etihad Airways mengatakan di situs web mereka bahwa mereka akan menangguhkan semua penerbangan penumpang Inggris. Dalam sebuah pernyataan, bandara Dubai menyarankan penumpang yang telah memesan penerbangan ke Inggris agar segera menghubungi maskapai penerbangan mereka.

Departemen transportasi Inggris menyarankan warga negara Inggris yang saat ini berada di UEA untuk menggunakan rute maskapai penerbangan komersial tidak langsung jika mereka ingin kembali ke Inggris.

Menurut penyedia data maskapai OAG, Dubai ke London adalah rute internasional tersibuk di dunia pada Januari dengan jadwal 190.365 kursi selama sebulan.

Emirates dan Etihad biasanya membawa sejumlah besar penumpang yang terhubung dari Inggris ke tujuan seperti Australia melalui hub bandara mereka.

Pemerintah Australia mengatakan akan menambahkan lebih banyak penerbangan charter dari Inggris jika diperlukan sebagai akibat dari pembatalan Emirates dan Etihad.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: