Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Andreas Hugo Pareira menegaskan, Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma bukan sosok yang terlalu memikirkan pencitraan.
Hal itu disampaikan Andreas menanggapi pernyataan Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi PKS Bukhori Yusuf yang mengkritik Risma karena mendatangkan juru masak profesional dari Surabaya Hotel School bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) pemulung di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi. Bukhori menilai apa yang dilakukan Risma pencitraan.
Baca Juga: Datangkan Juru Masak Latih Pemulung, PKS Nilai Aksi Risma: Pencitraan!
"Risma juga tidak terlalu peduli dengan pencitraan. Itu sudah dibuktikan oleh Risma ketika memimpin Surabaya sehingga berhasil mengubah wajah Surabaya menjadi lebih humanis, lebih rapi, dan tertib," ujar Andreas kepada SINDOnews, Sabtu (30/1/2021).
Andreas menuturkan, menjadi Menteri Sosial makin melebarkan sayap Risma untuk berkiprah dalam kancah birokrasi Indonesia. Kata Andreas, perlahan tapi pasti, Risma sedang mengubah wajah Kementerian Sosial menjadi wajah kementerian yang humanis melalui sentuhan-sentuhan kerja langsung baik pada level kebijakan maupun implementasi.
"Selama ini, para kritikus nyinyir yang terlalu peduli terhadap pekerjaan Risma justru makin meningkatkan pencitraan Risma," kata Andreas.
Lebih lanjut dia mengatakan, makin banyak kritikan-kritikan nyinyir terhadap Risma, makin dicintai dan makin populer. "Pencitraannya Risma makin bagus karena masyarakat merasakan hasil kerja baik pada level kebijakan maupun pada implementasinya. Itulah Risma," tutur Andreas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum