Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kembangkan Asuransi Mikro, IFC Jadi Investor PasarPolis

Kembangkan Asuransi Mikro, IFC Jadi Investor PasarPolis Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

International Finance Corporation (IFC), institusi keuangan di bawah naungan World Bank yang fokus pada percepatan inklusi dan literasi keuangan di berbagai negara berkembang, resmi bergabung sebagai investor perusahaan insurance technology (insurtech) di Indonesia dan Asia Tenggara, PasarPolis.

Ketertarikan IFC didasari oleh kemampuan & fokus PasarPolis dalam mendorong penetrasi asuransi secara lebih inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk masyarakat di daerah terpencil dan prasejahtera.

Terbukti, setelah 5 tahun beroperasi, PasarPolis telah mampu memberikan perlindungan asuransi kepada 11% dari populasi masyarakat Indonesia atau sekitar 30 juta masyarakat Indonesia. Hal ini menjadi capaian positif, di tengah inklusi asuransi di Indonesia yang baru mencapai kurang dari 4% dan penetrasi asuransi di ASEAN yang masih berada pada angka 3,6%.

Founder dan CEO PasarPolis, Cleosent Randing mengatakan, melalui kerja sama strategis ini, PasarPolis dan IFC akan bersama-sama melanjutkan dan memperkuat misi PasarPolis untuk mendemokratisasi asuransi secara lebih luas, salah satunya melalui pengembangan inovasi produk asuransi mikro yang terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Baca Juga: Induk OVO Gandeng Perusahaan Patungan Softbank Dirikan Insurtech

"Dengan bergabungnya IFC sebagai investor kami akan semakin memperkuat misi PasarPolis untuk mengembangkan inovasi teknologi kami, sehingga dapat menciptakan lebih banyak produk asuransi mikro dengan harga terjangkau yang dapat diakses secara mudah oleh berbagai kalangan masyarakat, tak terkecuali masyarakat prasejahtera dan di daerah terpencil. Kami juga berterima kasih kepada IFC atas kepercayaan terhadap PasarPolis. Kerjasama strategis ini sekaligus merupakan pengakuan atas dampak positif yang kami hadirkan untuk masyarakat," ujarnya di Jakarta, Kamis (4/2/2021).

Tercatat, 90% dari konsumen PasarPolis adalah mereka yang sebelumnya tidak pernah membeli polis asuransi (first time buyer), dan 40% pemegang polis PasarPolis merupakan pekerja sektor informal, seperti pengemudi ojek online, kurir, dan pelaku UMKMonline.

“IFC dengan senang hati melakukan investasi di PasarPolis, platform asuransi berbasis teknologi terbesar di Asia Tenggara yang sedang memperluas jangkauan distribusi layanan digitalnya, membuat asuransi menjadi lebih mudah diakses dan terjangkau terutama bagi mereka yang kurang terlayani dan tinggal di daerah terpencil,” ungkapAzam Khan, Country Manager IFC untuk Indonesia, Malaysia dan Timur-Leste.

Selain itu, lanjut dia, investasi yang dilakukan pada waktu yang tepat ini bertujuan untuk mendukung upaya negara untuk mempercepat pembangunan ekonomi digital dan mencapai integrasi digital yang lebih besar di ASEAN.

Dikutip dari situs blog OJK, kehadiran insurtech diharapkan dapat mendorong peningkatan penggunaan produk asuransi melalui penyediaan produk asuransi mikro yang sederhana dan terintegrasi dengan platform e-commerce sehingga memudahkan konsumen dalam mengakses produk asuransi.

“Teknologi PasarPolis dirancang untuk memberikan pengalaman terbaik bagi konsumen, mulai dari proses pemilihan produk hingga proses klaim. Kedepannya, PasarPolis juga akan terus mengembangkan teknologinya sehingga dapat lebih mudah digunakan oleh masyarakat prasejahtera dan di daerah terpencil, yang selama ini hanya memanfaatkan teknologi digital secara terbatas,” jelas Cleosent.

Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo RI pada kesempatan yang sama mengatakan, teknologi digital semakin memiliki peran krusial sebagai solusi dari berbagai tantangan, termasuk di industri keuangan.

"Kepercayaan institusi terkemuka terhadap PasarPolis ini menjadi salah satu bukti perkembangan inovasi teknologi yang mampu menjawab tantangan di industri. Kami juga terus berupaya menciptakan ekosistem digital yang semakin kondusif dan membangun infrastruktur digital yang lebih merata di berbagai wilayah Indonesia, seiring dengan adopsi digital masyarakat yang kian meningkat," tukas Semuel.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: