Bidik Gaya Hidup Peduli Lingkungan, Gojek Perbarui Fitur GoGreener Carbon Offset
Gojek hari ini mengumumkan pengembangan pada fitur serap jejak karbon milik perusahaan. Salah satu fitur yang ditambahkan yakni penambahan empat jenis jejak karbon untuk diserap.
Selain menyerap jejak karbon kendaraan bermotor, sekarang pelanggan juga dapat mendukung penyerapan jejak karbon pada barang elektronik seperti televisi, AC, kulkas, dan laptop.
Baca Juga: Dukung Pelaku UMKM, Telkomsel dan Gojek Integrasikan Layanan Iklan Digital
“Pengembangan fitur ini tidak lepas dari tingginya antusiasme para pelanggan terhadap fitur GoGreener Carbon Offset di aplikasi Gojek. Hal ini dibuktikan dengan tercapainya target penanaman pohon dalam kurang dari tiga bulan sejak diluncurkan, bahkan target pohon untuk wilayah DKI Jakarta telah tercapai hanya dalam satu bulan," kata Group Head of Sustainability Gojek Tanah Sullivan, Kamis (4/2/2021).
Selain itu perusahaan melakukan penambahan wilayah penanaman dengan penambahan dua lokasi baru di wilayah Semarang dan Surabaya. Penegasan komitmen Gojek untuk menggandakan jumlah pohon yang ditanam oleh konsumen di total lima lokasi di Indonesia.
Pengembangan fitur ini melengkapi layanan yang telah ada sebelumnya, yaitu kalkulator karbon ilmiah yang merujuk pada Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) dan rekomendasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, konversi hasil perhitungan jejak karbon ke jumlah pohon yang dibutuhkan, hingga monitoring dashboard untuk melihat status kesehatan pohon.
"Selanjutnya, kami menambahkan pilihan jejak karbon lainnya seperti jejak karbon dari penggunaan televisi, AC, kulkas dan laptop, seiring dengan kondisi pandemi COVID-19 di mana kebiasaan bekerja dan belajar dari rumah lebih relevan,” lanjut Sullivan.
Seluruh hasil inisiatif penyerapan jejak karbon dari pelanggan GoGreener Carbon Offset juga telah didaftarkan ke Sistem Registri Nasional (SRN) yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pengendalian 2 Perubahan Iklim - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sebagai kontribusi dari masyarakat Indonesia untuk membantu pencapaian target penurunan emisi 29% pada 2030
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: