Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sidak Banjir Semarang, Ganjar Kesal Lantaran...

Sidak Banjir Semarang, Ganjar Kesal Lantaran... Kredit Foto: Viva
Warta Ekonomi, Jakarta -

Banjir di Kota Semarang khususnya di sekitar Kota Lama dan Stasiun Tawang hingga kini belum sepenuhnya surut. Selain karena hujan deras, ternyata ada beberapa pompa yang ketahuan tidak dioperasikan. 

Usut punya usut, ternyata bukan karena pompanya tidak bisa dipakai untuk mengatasi banjir yang terjadi di kota itu, tapi operator tidak berani menghidupkan karena masalah administrasi.

Masalah ini muncul saat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan sidak ke sejumlah titik banjir di Kota Semarang, pada Minggu 7 Februari 2021. Salah satu yang dikunjungi adalah rumah pompa Mberok Kota Lama, drainase di Jl Ronggolawe serta Stasiun Tawang Semarang.

Saat ke lokasi Ganjar menemukan tidak optimalnya pompa yang ada. Dari tiga pompa yang terpasang, hanya satu yang dihidupkan.

Baca Juga: Ganjar hingga Anies Bakal Nganggur, Terancam Tak Bisa Manggung di 2024

Orang nomor satu di Jateng itu pun pun langsung menanyakan alasan kenapa dua pompa lain tidak dihidupkan. Dari jawaban petugas, ternyata pompa itu tidak dihidupkan karena alasan administratif.

"Itu belum dinyalakan karena masalah administratif pak. Pekerjaannya belum diserahkan," kata petugas.

Gubernur geleng-geleng kepala, kok hanya masalah administratif malah menghambat penanganan banjir. Apalagi, ia menegaskan kondisi saat ini sedang darurat.

Ia pun langsung mengajak petugas untuk masuk ke rumah pompa dan menyalakan mesin. Namun karena dikunci, akhirnya ia mengurungkan niatnya.

"Tapi saya minta hari ini dihidupkan. Saya minta nomor telponnya, nanti saya cek harus sudah hidup, meskipun belum diserahkan tapi hari ini kondisi darurat, jadi harus dihidupkan. Soalnya ini vital, dari tiga pompa yang ada, yang hidup hanya satu," tegasnya.

Pihaknya menegaskan tidak boleh ada alasan administratif untuk menunda penanganan bencana. Apalagi diketahui, pompa Mberok adalah tumpuan utama untuk menangani persoalan banjir di kawasan Kota Lama. 

Selain itu, di kawasan Kota Lama terdapat pusat transportasi publik yakni Stasiun Tawang yang juga terendam. Maka selain mengoptimalkan pompa Mberok, Ganjar juga meminta pihak PT KAI untuk mencari penyebab genangan di Stasiun Tawang. Jika diperlukan, maka gambar bangunan dibaca untuk memahami kondisi stasiun tersebut.

"Jadi harus dicari penyebab genangan, kalau memang ada kebocoran drainase, maka harus dibenahi secepatnya. Sebab kondisi curah hujan di Semarang ini cukup ekstem, dan diperkirakan BMKG kondisi ini bisa seminggu," ujarnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Pengelolaan Pompa Banjir Wilayah Tengah Dua DPU Kota Semarang, Yoyok Wiratmoko membenarkan bahwa alasan tidak dihidupkannya semua pompa di lokasi itu karena memang belum diserahkan.

"Itu yang mengerjakan adalah Kementerian PUPR, dan belum diserahkan ke Pemkot Semarang. Jadi untuk mengoperasionalkannya, itu masih di ranah PUPR. Kami sudah melakukan komunikasi," katanya.

Yoyok mengatakan akan menindaklanjuti untuk segera menghidupkan semua pompa yang ada. Sebab dirinya membenarkan, jika rumah pompa Mberok adalah tumpuan utama penanganan banjir di kawasan Kota Lama.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: