Punya Halaman Kelewat Luas, Pria Paruh Baya Ajak Tunawisma Pakai Halaman Depan
Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Sungguh mulia perbuatan lelaki ini. Pemilik rumah bernama Darin Mann ini rela membiarkan para tunawisma mendirikan tenda kemah di halaman depan rumahnya.
Dia mengizinkan orang-orang berkemah di sepertiga areanya yang rapi, menggunakan kamar mandi di rumahnya dan menjadi sukarelawan di taman komunitas yang dijalankan Mann di taman umum terdekat.
Baca Juga: Pakar Medis Erdogan Bilang Penyintas Covid-19 Hanya Perlu Satu Suntikan Vaksin karena...
"Tujuannya adalah untuk menghilangkan stigma bagaimana orang memandang tunawisma," jelas Mann.
"Setiap orang berhak diperlakukan dengan bermartabat dan ditolong saat mereka membutuhkannya,” terangnya.
Aktivis setempat membuka tenda dadakannya, yang disebut "Kamp Desa", pada pertengahan Januari. Sekitar 15 orang tinggal di sana sekarang. Mann memberi tahu CNN jika para penghuni tersebut berasal dari kamp-kamp lain di Salt Lake City yang ditutup.
"Kami ingin menunjukkan bahwa untuk memecahkan masalah ini kami harus menanganinya sebagai komunitas dan tidak takut akan hal itu,” ujarnya.
Mann menunjukkan bagaimana penduduk Village Camp membantu menarik perhatian mereka di komunitas, terutama di taman kota yang dia pelihara.
"Mereka membantu saya membersihkan taman dan menyiapkannya untuk musim ini. Mereka menjaga kebersihan kamp dan membantu menjadi contoh positif dalam bekerja dengan orang-orang yang tidak terikat,” urainya.
Namun sayangnya tidak semua pihak senang dengan aksi mulia Mann ini. Tidak semua tetangga memiliki antusiasme yang sama dengan Mann.
Pejabat kota telah menerima pengaduan, melayani aktivis dengan pelanggaran kode yakni berkemah selama lebih dari dua hari di properti perumahan adalah ilegal di sini. Pihak berwenang pun memberinya waktu dua minggu untuk menutup kampnya.
Mann berencana untuk mempertahankan kamp-nya. Dia mengaku memiliki jalur komunikasi terbuka dengan tetangganya, beberapa di antaranya memasak makanan untuk kamp dan menyumbangkan pakaian. Tetangga lain telah menyewa penghuni kamp untuk bekerja di sekitar rumah mereka.
Bagi komunitasnya, Mann mendukung kebijakan tanpa toleransi untuk perilaku kekerasan atau penggunaan narkoba.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: