Geger Soal Agama 'Pak Ganjar Tidak Pernah Solat', Ferdinand Langsung Ngamuk-Ngamuk
Bambang Mugiarto menambahkan, ada potensi keresahan di masyarakat akibat beredarnya konten soal tersebut, dan untuk mencegahnya, pihak kepolisian juga diharapkan peran aktifnya dengan memanggil pihak tiga serangkai agar ada klarifikasi.
"Supaya jelas dan diketahui apa maksud dari konten soal yang menyebut nama 'Ganjar' itu," ujarnya.
Baca Juga: Menkes Bongkar Isi Pertemuan Jokowi, Anies, Emil dan Ganjar
Menurutnya, ini masalah serius karena soal-soal seperti ini membahayakan pikiran anak didik.
"Seharusnya, Penerbit Tiga Serangkai belajar dari kasus sebelumnya. Dia pernah juga diprotes keras oleh KPAI karena buku berbau masturbasi. Jika terus melakukan kesalahan, jangan salahkan jika masyarakat bertindak," lanjutnya.
Bambang juga meminta Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) untuk segera merespons kasus ini. Menurut dia, penerbit sebagai anggota terikat untuk menangani keluhan dari konsumen baik secara tertulis maupun lisan.
"Setahu saya ada kode etik yang mengikat bagi penerbit. Sebagai anggota Ikapi, penerbit harus menghargai dan peduli terhadap kepentingan lingkungan dan sosial di masyarakat," tegasnya.
Sementara itu, salah satu netizen mengungkap sumber soal tersebut.
"Data Penulis. Ali Shodiqin, terlampir. Buku itu tidak diedarkan di Jawa Tengah. Buku itu khusus diedarkan di Bekasi. Ditemukan beredar sebagai buku pendamping pelajaran di Sekolah Dasar Islam Terpadu Bekasi," tulisnya dalam akun @qzitz.
Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Tegal dari Golkar Divonis 6 Bulan, Ini Komentar Mas Ganjar
Sebagaimana diketahui, sebuah soal dalam buku pelajaran menuai kontroversi. Sebabnya, salah satu soal dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terbitan PT Tiga Serangkai tahun 2020 tersebut dianggap memuat konten berbau politis.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: