PT. Bank BCA Syariah (BCA Syariah) mencatat penyaluran pembiayaan sepanjang 2020 sebesar Rp5,6 triliun atau terkoreksi 1,35% (yoy) dibandingkan periode yang sama di tahun 2019. Menurunnya pembiayaan ini sebagai dampak dari rendahnya permintaan pembiayaan untuk ekpansi usaha selama masa pandemi Covid-19.
Direktur BCA Syariah Pranata mengatakan, di tengah pandemi Covid-19, BCA Syariah tetap berkomitmen untuk melakukan fungsi intermediasi dengan tetap menyalurkan pembiayaan di samping melakukan restrukturisasi disesuaikan dengan kondisi usaha dan kebutuhan nasabah.
"Ini merupakan bentuk dukungan kami terhadap sektor usaha dan mendukung pemulihan ekonomi dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian," ujarnya di Jakarta, Senin (8/2/2021).
Baca Juga: Mantap! Di Tengah Pandemi Kinerja BCA Syariah Tetap Berkibar
Lebih jauh, dia menjelaskan, penyaluran pembiayaan BCA Syariah masih difokuskan pada sektor produktif diantaranya sektor perdagangan dan proyek-proyek infrastruktur strategis pemerintah.
"Komposisi segmentasi pembiayaan BCA Syariah didominasi oleh pembiayaan komersial sebesar 75,61%, UMKM sebesar 22,11% dan pembiayaan konsumer sebesar 2,28%," jelasnya.
Sementara itu, kualitas pembiayaan BCA Syariah dapat dipertahankan pada level yang rendah dan sehat dengan Non-Performing Financing (NPF) Gross tercatat sebesar 0,50% dan NPF Net sebesar 0,01%.
"Baik NPF Gross maupun Net mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 0,58% dan 0,26%," tambahnya.
Sejalan dengan kebijakan stimulus perekonomian nasional dari Regulator, BCA Syariah melakukan restrukturisasi pembiayaan pada tahun 2020 sebesar Rp876 miliar dengan komposisi 70% restruktur pembiayaan atau sebesar Rp614 Miliar diberikan kepada nasabah yang terdampak Covid-19.
"Kendati menghadapi berbagai tantangan dalam penyaluran pembiayaan, Loan at Risk (LaR) BCA Syariah di Desember tercatat sebesar 16,34% atau turun sebesar 0,11% jika dibandingkan Juni 2020 yang tercatat sebesar 16,45%. Angka ini masih berada di bawah LaR Bank Umum Syariah yang per September 2020 tercatat sebesar 30%," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: