Nilai tukar rupiah mengakhiri perdagangan spot hari ini dengan status sebagai mata uang paling lemah se-Asia. Dilansir dari RTI, rupiah terdepresiasi sedalam -0,28% ke level Rp13.982 per dolar AS pada Selasa, 9 Februari 2021 sore.
Sepanjang hari ini, rupiah anjlok hingga ke level terdalam di angka Rp14.044 per dolar AS. Rupiah semakin tak berdaya ketika ikut ditekan oleh dolar Australia (-0,33%), poundsterling (-0,39%), dan euro (-0,43%). Baca Juga: Tanpa Tedeng Aling-Aling! Cetak Cuan Paling Gede, Respons Bos BCA Gak Main-Main!
Nasib rupiah di hadapan mata uang regional pun tak jauh berbeda. Sore ini, rupiah tumbang melawan yen (-0,56%), ringgit (-0,47%), dolar Taiwan (-0,45%), dolar Singapura (-0,45%), won (-0,32%), baht (-0,28%), yuan (-0,28%), dan dolar Hong Kong (-0,28%). Baca Juga: Dolar AS dan Rupiah Ambruk Berjemaah, Keok Lawan Mata Uang Dunia!
Asal tahu saja, rupiah menjadi satu-satunya mata uang Asia yang anjlok terhadap dolar AS. Dengan kata lain, mayoritas mata uang Benua Kuning memang tengah perkasa atas dolar AS, termasuk dolar Taiwan, baht, dolar Singapura, won, yen, dolar Hong Kong, dan yuan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: