Lebih lanjut Misbakhun merujuk sejumlah lembaga yang memprediksi masa akhir pandemi Covid-19. Misalnya, Bloomberg memperkirakan pandemi di Indonesia baru akan berakhir dalam waktu 10 tahun. Sementara Singapura memprediksi pandemi Covid-19 akan berakhir dalam tempo 4-5 tahun.
"Di tahun 2020 kita memperkirakan Covid ini akan selesai pada 2020. Kemudian kita membangun wacana bahwa vaksin akan menjadi game changer, orang setelah divaksin akan selesai dengan sendirinya. Ternyata setelah divaksin pun orang harus melakukan penyesuaian-penyesuaian yang baru dan ini butuh periodisasi yang tidak cepat,” ulasnya.
Oleh karena itu Misbakhun meminta BI menyusun skenario dan rencana kontingensi guna mengantisipasi situasi ketidakpastian yang bakal terjadi pada masa-masa mendatang.
"Karena ini memberi risiko pada neraca moneter kita, dan neraca moneter ini penjaga gawangnya ialah Bapak (Perry Warjiyo, red) sebagai gubernur bank sentral,” cetusnya.
Misbakhun juga mengharapkan BI cukup kuat dalam membantu pemerintah menopang pembiayaan pembangunan. Sebab, BI akan menjadi andalan ketika pandemi Covid-19 tak kunjung berlalu.
“Harapan kita tinggal kepada Bank Indonesia. Saya khawatir bila Covid-nya memanjang uang makin sulit di pasar. Harapan kita hanya bertumpu pada Bank Indonesia. Ini yang menurut saya harus diantisipasi dengan skenario-skenario itu,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: