Peluru Tajam Militer Myanmar Hujam Kepala Demonstran, Markas NLD Juga Diubrak-abrik
Militer Myanmar 'serbu dan hancurkan' markas NLD
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyuarakan "keprihatinan yang kuat" atas kekerasan hari Selasa.
"Penggunaan kekuatan yang tidak proporsional terhadap para demonstran tidak dapat diterima," kata Ola Almgren, koordinator penduduk dan koordinator kemanusiaan PBB di Myanmar.
Pada Selasa malam, militer Myanmar juga "menyerbu dan menghancurkan" markas NLD, kata partai itu.
BBC Myanmar melaporkan pasukan keamanan mendobrak pintu secara paksa Selasa malam. Tidak ada anggota partai yang hadir di gedung itu.
Penggerebekan itu terjadi selama jam malam nasional, yang berlangsung dari pukul 20:00 hingga 04:00 waktu setempat.
Larangan orang berkumpul dan jam malam diterapkan di sejumlah kota dan pemimpin militer Min Aung Hlaing memperingatkan tak ada yang berada di atas hukum.
Ia tidak mengeluarkan ancaman langsung kepada demonstran, tetapi TV negara memperingatkan bahwa "langkah akan diambil" terhadap mereka yang melanggar hukum, menyusul pidato Hlaing.
Militer melarang pertemuan lebih dari lima orang di kota Yangon dan Mandalay dan menerapkan aturan jam malam.
Aturan diterapkan setelah tiga hari berturut-turut protes massal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: