Facebook menguji coba pembatasan iklan politik diĀ platform-nya, termasuk di Facebook Indonesia. Benarkah hal tersebut?
Berdasarkan keterangan perusahaan, kabar itu benar adanya; sesuai dengan keterangan Direktur Manajemen Produk Facebook, Aastha Gupta di blog resmi Facebook.
"Seperti yang disebutkan Mark Zuckerberg saat rapat baru-baru ini, salah satu umpan balik yang sering kami dengar adalah orang tidak mau konten politik mengambil alih laman Kabar Berita," Gupta, dilansir Minggu (14/2/2021).
Baca Juga: Google dan Facebook Ditarget Australia Bayar Konten Berita
Baca Juga: Heboh Buzzer, Politikus Gerindra Malah 'Kesenengan': Lanjut...
Facebook menguji coba pengurangan iklan politik kepada pengguna di Indonesia, Brasil dan Kanada mulai pekan ini, Amerika Serikat pada waktu yang akan datang.
Selama masa uji coba, Facebook akan mengukur bagaimana respons pengguna terhadap konten politik yang muncul di laman utama, dengan membuat kategori peringkat.
Facebook memberi pengecualian untuk informasi Covid-19 dari akun milik lembaga resmi dan kantor atau layanan pemerintahan.
Uji coba ini tidak berarti Facebook akan menghilangkan sepenuhnya iklan politik, namun, untuk mancari solusi berinteraksi dengan iklan politik di platform tersebut.
"Sambil menghormati selera setiap orang di laman Kabar Berita mereka," tutup Gupta.
Semnetara, berdasarkan data internal Facebook, iklan politik menguasai 6 persen dari konten yang dilihat pengguna di media sosial tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: