Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aksi Demonstrasi hingga Pemogokan Nasional Ternyata Amplifikasi Kritik Dunia terhadap Junta Myanmar

Aksi Demonstrasi hingga Pemogokan Nasional Ternyata Amplifikasi Kritik Dunia terhadap Junta Myanmar Pengunjuk rasa anti-kudeta mengangkat tangan mereka dengan tangan terkepal selama demonstrasi di dekat Stasiun Kereta Api Mandalay di Mandalay, Myanmar, Senin, 22 Februari 2021. Seruan untuk pemogokan umum Senin oleh para demonstran di Myanmar yang memprotes perebutan kekuasaan oleh militer telah dilakukan. dihadapi oleh junta yang berkuasa dengan ancaman terselubung untuk menggunakan kekuatan yang mematikan, meningkatkan kemungkinan bentrokan besar. | Kredit Foto: AP Photo

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia mengatakan pada Selasa bahwa Retno berada di Thailand dan mungkin akan melakukan perjalanan ke negara lain di kawasan itu setelah itu tetapi tidak dapat memastikan yang mana. Sebelumnya, dia menyebut pemilu baru bukanlah sikap Indonesia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah mengatakan, posisi Indonesia tidak berubah sedari awal adanya perkembangan politik di Myanmar.

Indonesia, jelasnya, sudah mengeluarkan pernyataan yang sangat jelas, yakni Indonesia prihatin dengan perkembangan situasi politik di Myanmar, mengimbau penggunaan prinsip-prinsip yang terkandung dalam piagam ASEAN, diantaranya komitmen pada hukum, prinsip-prinsip demokrasi dan pemerintahan yang konstitusional.

Indonesia juga, menurut Faizasyah, menggarisbawahi bahwa perselisihan pemilihan umum kiranya dapat diselesaikan dengan mekanisme hukum yang tersedia.

Sementara itu, negara-negara kaya Kelompok Tujuh (G7) pada Selasa mengutuk intimidasi dan penindasan terhadap mereka yang menentang kudeta.

"Siapapun yang menanggapi protes damai dengan kekerasan harus dimintai pertanggungjawaban," ungkap para menteri luar negeri G7 dalam pernyataan bersama.

Tentara merebut kekuasaan setelah menuduh kecurangan dalam pemilu 8 November, menahan Suu Kyi dan sebagian besar pimpinan partai. Komisi pemilu menolak gugatan militer tentang kecurangan pemilu.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: