Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor Ramai-Ramai Bikin Anjlok Bitcoin dan Tesla

Investor Ramai-Ramai Bikin Anjlok Bitcoin dan Tesla Kredit Foto: Unsplash/Andre Francois Mckenzie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bitcoin, saham Tesla, dan Exchange Traded Fund (ETF) anjlok pada Selasa (23/2/2021) waktu Amerika Serikat (AS). Apa penyebabnya?

Melansir Reuters, Rabu (24/2/2021), hal itu tampak terjadi karena unjuk rasa yang memukul mundur berbagai aset. Tak cuma itu, investor juga tampak waspada terhadap valuasi setinggi langit, sedangkan kenaikan imbali hasil Treasury baru-baru ini dapar meredupkan daya pikat saham dan investasi lain.

"Kami berada dalam reli berkelanjutan dan ada banyak leverage dalam sistem," ujar Analis Penelitian Aset Kripto di Messari. Menurutnya, "Koreksi itu tak mengherankan, mengingat siklus sebelumnya."

Baca Juga: Gegara Bitcoin dan Saham, Bos Tesla Harus Rela Kehilangan Rp212 Triliun

Baca Juga: Mantap Jiwa, Miliarder Ini Sumbang 1 Bitcoin Bernilai Rp700 Juta untuk ....

Bitcoin baru-baru ini turun 11% ke level 48.207 dolar AS (sekitar Rp679,2 juta), melahirkan berbagai kerugian setelah perusahaan Jack Dorsey, Square Inc membeli 3.318 Bitcoin seharga 170 juta dolar AS (sekitar Rp2,4 triliun). Bahkan, aset kripto itu jatuh ke titik 44.845 dolar AS (sekitar Rp631,8 juta).

Harga Bitcoin yang fluktuatif mendorong saham Tesla turun 11% dan saham ARK Innovation ETF jaruh 9% pada pekan ini. Dalam 2 hari terakhir, Bitcoin jatuh 17%; 

Dana yang masuk perdagangan bursa populer (ETF) yang fokus pada blockchain dan energi terbarukan juga terpukul selama satu setengah pekan terakhir.

Namun, selama 2021, Bitcoin naik 68% karena investor arus utama semakin menerimanya. Bahkan, nilai mata uang digital yang mencapai 1 triliun dolar AS (sekitar Rp14,1 kuadriliun) dapat mengurangi kapitaslisasi pasar emas sekitar 10 triliun dolar AS (sekitar Rp140,9 kuadriliun).

Di sisi lain, sejumlah investor telah berhati-hati terhadap Tesla selama beberapa pekan terakhir, berdasarkan data dari Trade Alert. Khususnya, investor yang berfokus pada faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: