Gak Kaleng-kaleng Nih! Junta Myanmar Terbang ke Thailand, Apa Tujuannya?
Militer belum memberikan kerangka waktu untuk pemilu baru tetapi mereka memberlakukan keadaan darurat satu tahun ketika merebut kekuasaan sehingga kemungkinan besar akan terjadi setelah itu.
Tapi partai yang dipimpin Suu Kyi, yang menang pada pemilu 8 November ingin kemenangan itu diakui. Militer menolak mengakui kemenangan itu dengan alasan terjadi kecurangan pemilu.
Menlu Indonesia, Retno Marsudi, yang berada di Thailand, diharapkan terbang ke Myanmar tetapi perjalanan itu dibatalkan.
“Setelah memperhatikan perkembangan terkini dan masukan dari negara-negara ASEAN lainnya, ini bukan waktu yang ideal untuk melakukan kunjungan ke Myanmar,” papar juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia, Teuku Faizasyah, dalam pengarahan di Jakarta.
Pada Selasa, ratusan pengunjuk rasa berkumpul di luar kedutaan Indonesia di Yangon untuk menyuarakan penolakan terhadap pemilu baru. Demonstran menuntut hasil pemilu November diakui.
"Kami, etnis minoritas, tidak memiliki kesempatan untuk menuntut hak kami, tetapi sekarang kami melakukannya," ungkap San Aung Li, 26, anggota etnis minoritas Kachin.
“Jadi saya mendukung protes seperti halnya semua etnis, dengan satu suara,” papar dia.
Dengan protes dan gerakan pembangkangan sipil yang melumpuhkan kehidupan di Myanmar, Indonesia berusaha mencari jalan keluar.
Sejumlah sumber mengatakan para anggota ASEAN akan mengirim pengawas untuk memastikan para jenderal menepati janji mereka untuk mengadakan pemilu yang adil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: