Jejak sejarah kereta api Prambanan Ekspres tidak akan terlupa dari ingatan masyarakat sekitar Yogyakarta-Solo. Tarifnya yang relatif murah, dapat dijangkau oleh setiap kalangan mulai dari pelajar, pedagang pasar, hingga pekerja kantoran di sekitaran Solo-Yogyakarta-Kutoarjo.
Perjalanan KA Prameks tidak langsung sukses. Bahkan sempat hendak ditutup karena sepi pelanggan. Tapi belakangan KA tersebut justru menjadi favorit masyarakat sebagai sarana transportasi yang murah meriah.
Baca Juga: KAI Kembali Operasikan Jalur Kereta Api Jarak Jauh
KA Prameks pertama beroperasi pada tanggal 20 Mei 1994 melayani masyarakat Yogyakarta-Solo. Kemudian beberapa perjalanan KA Prameks diperpanjang hingga Kutoarjo seiring pengoperasian jalur ganda lintas Yogyakarta–Kutoarjo pada 29 September 2007. Sebelumnya, telah dilakukan uji coba perjalanan lintas Surakarta–Yogyakarta–Kutoarjo sebanyak dua kali perjalanan dalam sehari per 15 Oktober 2007.
Sebenarnya layanan kereta api komuter lintas Yogyakarta–Surakarta telah ada sejak 1963 dengan nama Kuda Putih yang merupakan Kereta Rel Diesel (KRD) pertama di Indonesia. Pengoperasian kereta api Kuda Putih dihentikan pada 1980 karena kurangnya suku cadang.
Setelah 14 tahun lamanya, dioperasikanlah KA Prameks lintas Surakarta–Yogyakarta pada 20 Mei 1994, dengan menggunakan empat kereta kelas bisnis yaitu KA Senja Utama Solo yang beroperasi pada malam hari dan ditarik oleh lokomotif diesel dengan tarif hanya Rp2.000. Pada saat itu, KA Prameks pernah ditambahkan satu kereta kelas eksekutif dengan tarif Rp5.000.
Seiring dengan permintaan pelanggan, KAI menambah jumlah perjalanan kereta api ini menjadi lima kali pulang-pergi dalam sehari. Selain itu, dilakukan pergantian rangkaian kereta menjadi KRD menggunakan seri MCW 302 setelah dilakukan peningkatan daya mesin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: