Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sasar Buruh dan Karyawan Swasta, Holding BUMN Siapkan 2 Vaksin Gotong Royong

Sasar Buruh dan Karyawan Swasta, Holding BUMN Siapkan 2 Vaksin Gotong Royong Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Bandung -

Induk Holding BUMN Farmasi (HBF), Bio Farma beserta anggota HBF Kimia Farma akan mendatangkan 2 jenis vaksin Covid-19, untuk keperluan Vaksinasi Covid-19 Gotong Royong,  yang diperuntukan bagi para buruh dan karyawan swasta dan diberikan secara gratis dari masing masing perusahaan tempat mereka bekerja. 

Diharapkan, dengan adanya program vaksinasi Gotong Royong diharapkan akan mempercepat  program vaksinasi agar kekebalan kelompok atau herd immunity dapat segera tercapai, dan yang  terpenting, Vaksinasi GR ini tidak akan mengganggu jalannya vaksinasi gratis yang sedang dijalankan oleh pemerintah. 

Kedua jenis vaksin yang akan didatangkan oleh Bio Farma dan Kimia Farma antara lain, Moderna  dengan platform m-RNA yang akan didatangkan oleh Bio Farma, dan Sinopharm dengan platform  inactivated yang akan didatangkan oleh Kimia Farma 

Baca Juga: Percepat Vaksinasi Lansia, Pemerintah Lakukan Strategi Ini

Baca Juga: Hore, Bakal Ada Vaksin dengan Sistem Drive-Thru Loh

"Saat ini Holding BUMN Farmasi sudah mulai menjajaki dan melakukan pembicaraan supply vaksin  Covid-19 khusus untuk program vaksinasi gotong royong yaitu dengan Sinopharm dari Beijing China  dengan platform in-activated, dan Moderna dari Amerika dengan platform mRNA. Pengadaan vaksin dari Sinopharm rencananya akan dilakukan oleh anak perusahaan Holding Farmasi, PT Kimia Farma Tbk sedangkan Moderna, pengadaannya akan dilakukan oleh Induk Holding BUMN Farmasi, Bio  Farma", ujar Juru Bicara Bio Farma, Bambang Heriyanto. 

Bambang menambahkan, peraturan vaksinasi gotong royong ini, sudah tertuang dalam Permenkes  no. 10 tahun 2021, dengan jenis vaksin COVID-19 yang berbeda dengan jenis vaksin yang digunakan  untuk vaksinasi program pemerintah, dengan demikian, kami akan berkoordinasi erat dengan berbagai pihak, terutama Kementerian Kesehatan untuk menyiapkannya agar bisa berjalan lancar  dan baik. 

"Dengan demikian, vaksin untuk gotong royong tidak akan menggunakan vaksin yang sama yang  digunakan untuk program pemerintah," ujar Bambang. 

Sama dengan jenis vaksin untuk pemerintah vaksin COVID-19 Gotong Royong pun tetap harus  mendapat persetujuan penggunaan pada masa darurat (emergency use authorization), atau penerbitan nomor izin edar (NIE) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan sesuai ketentuan  peraturan perundang- undangan 

Sebagai informasi, Bio Farma sudah menerima bulk vaksin COVID-19 dari Sinovac sebanyak 25 juta  dosis yang terkirim dalam dua gelombang. Gelombang pertama sebanyak 15 juta dosis sudah tiba  pada tanggal 12 Januari 2021, dan 10 juta dosis datang pada 2 Februari 2021 yang lalu. Supply bulk  vaksin COVID-19 dari Sinovac ini akan datang secara bertahap sebesar 140 juta dosis hingga akhir Juli  2021 mendatang. 

Bahan baku sebanyak 15 juta dosis sudah selesai seluruhnya diolah di fasilitas fill and finished Bio  Farma. Sedangkan untuk bahan baku yang sebanyak 10 juta dosis, sudah mulai diproduksi pada 13  Februari 2021 yang diperkirakan akan selesai pada tanggal 20 Maret 2021. 

Dari jumlah yang telah diproses tersebut, sampai dengan (27/2/2021) sebanyak 20 bets pertama sudah  selesai diproduksi. Badan POM sendiri, sudah mengeluarkan lot release untuk 8 bets atau setara 7,2  juta dosis, yang akan didistribusi ke 34 provinsi.Berdasarkan evaluasi hingga saat ini, semuanya  masih terkendali dan berjalan dengan baik sesuai rencana, termasuk pendistribusian ke lokasi-lokasi  terluar dan terpencil 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: