Satgas Covid-19: Masyarakat Memilih Berlibur, Dalam Satu Bulan Kita Kehilangan Seribu Nyawa
Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah terhitung genap 1 tahun sejak kasus pertama dilaporkan pada 2 Maret tahun 2020 lalu.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito melihat setahun berlalunya pandemi sebagai pembelajaran untuk penangangan Covid-19 terutama pada periode libur panjang.
Baca Juga: Kolektivitas Masyarakat Perlu Guna Lawan Hoaks Vaksin COVID-19 di 2021
Libur panjang disebut Wiku sebagai periode yang banyak meninmbulkan korban Covid-19.
"Yang perlu menjadi perhatian selama pandemi tahun 2020, adanya beberapa periode libur panjang. Dan ini berdampak pada peningkatan tajam terhadap penambahan kasus positif," katanya di Graha BNPB kemarin, Selasa (2/3/2021) yang disiarkan secara daring.
Data menunjukkan, pada September 2020 dengan kenaikan sebesar 42,3 persen atau 45.895 kasus. Hal ini kontribusi dari libur panjang pada periode 15 - 17 dan 20 - 23 Agustus 2020.
Wiku memaparkan, pada bulan-bulan tanpa libur panjang, jumlah kematian adalah 50 - 900 kasus. Sebaliknya, bulan-bulan dengan libur panjang, kematian meningkat tajam menjadi 1.000 hingga 2.000 kasus.
"Bayangkan dalam 1 bulan kita bisa kehilangan lebih dari 1000 nyawa, hanya karena memilih untuk melakukan perjalanan dan berlibur," ucapnya.
Desember 2020 hingga Januari 2021, terjadi lagi peningkatan tajam hingga mencapai 190.191 kasus atau meningkat lebih dari 100 persen dari bulan Oktober 2020.
Kembali, Wiku menegaskan ini dampak dari periode libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021.
"Ini yang paling penting untuk dicatat, bahwa ada implikasi kematian pada setiap event libur panjang yang terjadi sepanjang satu tahun kebelakang," imbuh Wiku.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: