Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Stablecoin?

Apa Itu Stablecoin? Kredit Foto: Reuters/Dado Ruvic

Pemerintah Tiongkok, sekarang sedang mengeksplorasi mata uang digital mereka sendiri yang terinspirasi oleh mata uang kripto, karena mereka khawatir Diem akan menjadi ancaman kompetitif, mengingat Facebook adalah perusahaan multinasional dengan miliaran pengguna dari seluruh dunia.

Awalnya, Diem Association, konsorsium yang dibentuk oleh Facebook, mengatakan Diem akan didukung oleh banyak mata uang, termasuk dollar AS dan euro. Namun karena masalah regulasi global, asosiasi tersebut telah mundur dari visi awalnya yang ambisius. Sebagai gantinya, sekarang berencana untuk fokus pada pengembangan banyak stablecoin, masing-masing didukung oleh mata uang nasional yang terpisah.

Tether

Tether, atau USDT (+ 0,03%), adalah salah satu stablecoin tertua, diluncurkan pada tahun 2014, dan menjadi yang paling populer hingga hari ini. Saat ini, mata uang Tether menjadi salah satu mata uang kripto paling bernilai secara keseluruhan berdasarkan kapitalisasi pasarnya.

Banyak orang yang menggunakan USDT untuk memindahkan uang antar bursa dengan cepat sehingga dapat memanfaatkan peluang arbitrase ketika harga cryptocurrency berbeda di dua bursa, dan pedagang dapat menghasilkan uang dari perbedaan ini. Tetapi, baru-baru ini telah ditemukan penggunaan lain dari USDT. Seorang importir Tiongkok yang ditempatkan di Rusia juga telah menggunakan USDT untuk mengirim nilai jutaan dolar melintasi perbatasan, melewati kontrol modal yang ketat di negara Tiongkok.

USD Coin

Diluncurkan pada tahun 2018, USD Coin adalah stablecoin yang dikelola bersama oleh perusahaan cryptocurrency Circle dan Coinbase melalui konsorsium Center. Sama seperti Tether, USD Coin dipatok ke dolar AS. Ini adalah stablecoin terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar.

Dai

Bekerja pada protokol MakerDAO, Dai adalah stablecoin di blockchain Ethereum. Dibuat pada tahun 2015, Dai (+ 0,09%) dipatok ke dolar AS dan didukung oleh Ether (ETH, + 8,48%), token besutan perusahaan Ethereum.

Tidak seperti stablecoin lainnya, MakerDAO bermaksud agar Dai didesentralisasi, yang berarti tidak ada otoritas pusat yang dipercaya untuk kontrol sistem moneter ini. Sebaliknya, kontrak pintar Ethereum - yang menyandikan aturan yang tidak dapat diubah - memiliki pekerjaan ini sebagai gantinya. Namun, masih ada masalah dengan model inovatif ini; misalnya, jika kontrak pintar yang mendukung MakerDAO tidak berfungsi persis seperti yang diantisipasi.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: