Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Keberanian Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko merebut kepemimpinan Ketua Umum (Ketum) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), membuat banyak pihak berspekulasi mengenai dukungan Istana kepada Moeldoko. Dan tentu saja, Presiden Joko Widodo (Jokowi) perlu mengambil langkah tegas untuk membersihkan nama baiknya.
“Skenario yang sudah Moeldoko siapkan, dan tentu risiko itu sudah mereka kalkulasi. Maksudnya, kalau ada bagian yang tidak bisa lepas dari agenda Istana desain awal, ada agenda untuk cuci tangan agar muka presiden ini nggak jorok-jorok amat, beliau (Presiden) harus pecat, berhentikan,” kata pengamat politik dari Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago saat dihubungi, Senin (8/3/2021).
Pangi memprediksi, bisa saja agenda pertama Moeldoko adalah mendapatkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM (SK Menkumham) sebelum ia mundur, kemungkinan kedua SK Menkumham didapat tapi Moeldoko sudah dipecat, atau memang SK Menkumham ini tidak akan keluar.
Baca Juga: Perang Jendela Bintang 4 Vs Mayor, Mayor Menerjang Jenderal & Menang, Top Deh!
“Sesuai dengan akal sehat kita bahwa KLB tidak mengikuti AD ART dan cacat. Kalau SK Menkumham keluar ini negara sakit ini, KLB bodong kayak begitu. Ini kan mau menyelamatkan wajah presiden atau tidak aja,” ujarnya. Baca juga: Bursah: Jika Sahkan Demokrat versi KLB, Jokowi Akan Dicatat Buruk Sejarah
Karena itu, dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menyayangkan Jokowi tidak mengeluarkan pernyataan apapun, sehingga wajar jika banyak orang menduga bahwa ada keterlibatan Jokowi di dalamnya. Karena, Moeldoko itu KSP yang merupakan pejabat Istana, orang di lingkaran Jokowi. Tinggal bagaimana Istana mau membersihkan wajah Jokowi dari kelakuan Moeldoko merusak partai lain.
“Kecuali Moeldoko ini bukan KSP, itu kan pejabat negara yang kudeta, melakukan makar. Ini memalukan sih menurut saya. Ya mundur itu nggak cukup sampai di situ, harusnya dipecat tidak hormat, karena itu sudah mencoreng nama presiden, kalau gerakan kudeta ini tanpa sepengetahuan presiden, ini kan berbahaya Pak Moeldoko ini,” desaknya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti