Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

SBY Dianggap Orang Mabuk Karena Kaitkan Istana dengan Kisruh Demokrat

SBY Dianggap Orang Mabuk Karena Kaitkan Istana dengan Kisruh Demokrat Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A

Strategi komunikasi lanjutan ini, disebutnya menjurus pada menebar fitnah, ketakutan, ancaman terhadap pemerintahan Jokowi secara keseluruhan. Di satu sisi, SBY sendiri membuat pernyataan yang justru menyatakan sebaliknya; Presiden Jokowi, BIN, Kapolri, Kemenkumham, Menko Polhukam, tidak terlibat dalam konflik Demokrat.

Tapi, di sisi lain, Benny Harman mengarahkan opini publik dengan menyerang keterlibatan Polri dan Istana. Lewat Twitter, Benny menyebut adanya intimidasi kepada pengurus Demokrat di daerah untuk mengakui hasil KLB, yang diduga dilakukan intelijen kepolisian.

"Yang dilakukan oleh Benny K Harman adalah bagian dari strategi komunikasi medsos untuk menciptakan opini seolah Polri ikut terlibat dalam konflik internal Demokrat," ujar Ninoy.

Dia menduga, strategi ini dilakukan untuk mempengaruhi Menkumham Yasonna Laoly agar menolak Demokrat hasil KLB.

"Dengan cara itu SBY berharap Yasonna tertekan secara psikologis, lewat opini publik yang terbangun. Maka Yasonna akan membuktikan diri netral dengan cara menolak Demokrat Moeldoko. Grand strategi yang mudah dipahami," tandasnya.

Sementara Pengamat politik AS Hikam yakin, Presiden Jokowi memiliki sense of crisis atau kepekaan terhadap krisis. Jokowi diyakini tidak akan membiarkan kisruh Demokrat berlarut-larut. "Saya yakin Pak Jokowi orang yang sangat peka terhadap krisis-krisis di negara ini," ujarnya di Mata Najwa.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: