Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kasusnya Bertambah, Junta Myanmar Tuduh Suu Kyi Terima Aliran Dana Rp17 Miliar

Kasusnya Bertambah, Junta Myanmar Tuduh Suu Kyi Terima Aliran Dana Rp17 Miliar Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Naypyidaw -

Pemerintahan militer Myanmar menuduh Aung San Suu Kyi menerima uang USD600.000 (Rp8,6 miliar) dan emas secara ilegal.

Nilai emas yang dituduh diterima Suu Kyi secara ilegal kira-kira Rp9 miliar. Ini tuduhan terkuat yang dijatuhkan militer sejak menggulingkan Suu Kyi dan pemerintahan demokratis negara itu pada 1 Februari. Namun tidak ada bukti yang ditunjukkan militer untuk tuduhan ini.

Baca Juga: Misterius, Pejabat Partai Suu Kyi Dilaporkan Tewas dalam Penjara

Brigadir Jenderal Zaw Min Tun juga menuduh Presiden Win Myint dan beberapa menteri dalam kabinet melakukan korupsi.

Pengamat independen dari berbagai negara membantah klaim militer - menyatakan tidak ada penyimpangan yang ditemukan.

Suu Kyi telah ditahan selama lima pekan terakhir di tempat yang dirahasiakan dan menghadapi beberapa dakwaan termasuk "menyebabkan keresahan dan ketakutan", kepemilikan ilegal peralatan radio, dan melanggar pembatasan Covid-19.

Dakwaan menerima sesuatu secara ilegal yang dijatuhkan pada Kamis (11/3/2021) adalah yang paling serius sejauh ini.

Sementara itu, organisasi pemantau HAM Amnesty menuduh pemerintah melakukan "pembantaian".

Mereka mengatakan militer menggunakan persenjataan perang untuk menyerang para pengunjuk rasa yang tak bersenjata dan melancarkan pembunuhan terencana.

"Ini bukanlah tindakan petugas individu yang kewalahan dan membuat keputusan buruk," kata anggota Amnesty Joanne Mariner.

"Ini adalah para komandan yang tidak menunjukkan penyesalan, dan telah terlibat dalam kejahatan terhadap kemanusiaan, mengerahkan pasukan mereka dan metode pembunuhan secara terang-terangan," katanya.

Diketahui, sedikitnya tujuh orang tewas di tangan aparat keamanan pada Kamis (11/3/2021), menambah jumlah korban jiwa hingga lebih dari 60 orang.

Saksi mata mengatakan beberapa pengunjuk rasa ditembak di bagian kepala. Enam korban tewas terjadi di kota Myaing.

Korban lainnya jatuh di distrik Dagon Utara, Yangon. Seorang pemuda berusia 25 tahun bernama Chit Min Thu meninggal setelah tertembak di bagian kepala.

"Tidak ada yang akan berdamai sampai situasi ini selesai. Mereka sangat kejam memperlakukan anak saya," kata ibunya, Hnin Malar Aung kepada kantor berita AFP.

Myanmar telah diramaikan dengan unjuk rasa di jalanan sejak militer merebut kekuasaan dan menahan Suu Kyi. Gambarnya diusung oleh para pengunjuk rasa.

PBB, AS, dan banyak negara lain telah mengecam pembunuhan warga sipil dalam tindakan keras terhadap para pengunjuk rasa anti kudeta di Myanmar, dan meminta otoritas untuk menahan diri.

Militer telah menepis kritik atas tindakannya, alih-alih menyalahkan Suu Kyi atas kekerasan yang terjadi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: