Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pak Moeldoko, Anak Buah AHY Nyuruh Bapak Bertobat, Semoga Paham: Ini Kudeta Keblinger Pak!

Pak Moeldoko, Anak Buah AHY Nyuruh Bapak Bertobat, Semoga Paham: Ini Kudeta Keblinger Pak! Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief membantah tudingan kubu Moeldoko yang menyebut AD/ART versi tahun 2020 bertentangan dengan UU Partai Politik (Parpol) atau tidak sah.

Karena itu, ia pun langsung menjelaskan. Menurutnya, perubahan AD/ART Demokrat telah dirancang melalui diskusi panjang dan disesuaikan dengan dinamika politik.

"Perubahan AD/ART setiap kongres disesuaikan dinamika organisasi, dinamika politik hasil diskusi yang panjang dan ilmiah. Bahkan untuk mencari ketum yang bisa mengangkat suara partai dihitung matang sebagai strategi. Sejak SBY tidak jabat presiden, Marzuki Alie, Darmizal, dan kawan-kawan menghilang," cuitnya dalam akun Twitter @AndiArief_ID, seperti dikutip, Jumat (12/3/2021). Baca Juga: Sudah Gerah dengan Tirani SBY, Prajurit Moeldoko Buka-bukaan Borok Demokrat Kubu AHY, Gak Kebayang!

Lanjutnya, ia kemudian meminta Moeldoko untuk bertobat. Sebab, upaya kudeta melalui KLB Demokrat Deli Serdang adalah tindakan yang menyimpang. Baca Juga: Simpang Siurnya Kabar Susunan Pengurus Demokrat Kubu Moeldoko ke Kemenkumham, Ternyata...

"Mudah-mudahan Pak Moeldoko memahami gagalnya kudeta keblinger dan bertobat. Partai Demokrat bukan partai yang pragmatis akibat perbuatan beberapa kader. Jhoni Alen dan Nazaruddin serta Marzuki Alie memang pernah sukses gunakan pragmatisme dalam Kongres 2010. Sekarang zaman sudah beda," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Jhoni Allen Marbun menyatakan bahwa Moeldoko diminta untuk memimpin Partai Demokrat untuk untuk menghancurkan tirani dan politik dinasti yang dibangun oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Untuk menghancurkan tirani dan politik dinasti SBY yang melanggar aturan etika dan hukum. Maka KLB Deli Serdang meminta dan meminang Jenderal (Purn.) DR Haji Moeldoko, S.I.P untuk memimpin perjuangan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang demokratis, terbuka, modern, akuntabel dan bermartabat," ujarnya, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/3/2021).

Lanjutnya, ia juga mengatakan abhwa Moeldoko diminta kader partai berlambang Mercy untuk memimpin partainya guna merekatkan dan menyatukan seluruh elemen partai, mulai dari pendiri, senior dan kader di seluruh tanah air tanpa kecuali.

"Menjemput semua yang tertinggal dan mengumpulkan semua yang berserak, adalah landasan Ketua Umum Moeldoko ketika menyetujui permintaan kader pada Jumat 5 Maret 2021. Dengan catatan dari Ketua Umum Moeldoko yaitu KLB adalah sah dan konstitusional, keseriusan kader memilihnya sebagai ketua umum dan memastikan bahwa seluruh kader yang memilihnya tetap mengedepankan kepentingan negara ketimbang kepentingan pribadi atau golongan," jelasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: