Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sepanjang Tahun 2020, Pendapatan dan Keuntungan Prodia Tumbuh Pesat!

Sepanjang Tahun 2020, Pendapatan dan Keuntungan Prodia Tumbuh Pesat! Kredit Foto: Prodia.co.id
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 27,8% menjadi Rp268,75 miliar sepanjang tahun 2020. Kenaikan laba tersebut seiring dengan meningkatnya pendapatan Prodia sebesar 7,4% dari Rp1,74 triliun pada Desember 2019 menjadi Rp1,87 triliun pada Desember 2020.

Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, mengungkapkan bahwa pendapatan dari masing-masing segmen pelanggan memberikan kontribusi lebih tinggi bagi perusahaan. Segmen pelanggan individu dan rujukan dokter menyumbang 61,2% dari pendapatan perusahaan, sedangkan sisanya atau 38,8% bersumber dari segmen referensi pihak ketiga dan klien korporasi. Baca Juga: Wagela! Saat Pendapatan Amblas, Laba Perusahaan Tambang Konglomerat Widjaja Melonjak Drastis

"Pencapaian ini menunjukkan ketahanan model bisnis, kokohnya bisnis inti, dan keunggulan operasional Prodia. Kami terus beradaptasi terhadap dinamika situasi terkini dengan tetap fokus pada optimalisasi produktivitas, pengendalian biaya, pemanfaatan teknologi untuk peningkatan layanan bagi pelanggan, dan menjaga pertumbuhan pendapatan dan laba," pungkasnya pada Jumat, 12 Maret 2021.  Baca Juga: Alamaaak! Tinggalkan BRI dan Vale, Asing Berpaling ke Mandiri dan Adaro

Sepanjang tahun 2020, Prodia mencatat ada 14 juta pemeriksaan dan 3,1 juta kunjunga. Jumlah permintaan tes esoterik mengalami peningkatan sebesar 131,8% menjadi Rp700,3 miliar pada tahun 2020. Selain itu, Prodia juga ikut berperan dalam menangani pandemi Covid-19 melalui penyediaan tes pemeriksaan Covid-19, baik metode rapid test, tes serologi antibodi EIA, maupun PCR Covid-19. Per Desember 2020, ada sebanyak 1 juta pemeriksaan Covid-19 di Prodia.

Total aset Prodia pada tahun 2020 mencapai Rp2,23 triliun yang terdiri atas aset lancar Rp1,36 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp872,04 miliar. Ekuitas perusahaan bertumbuh dari Rp1,66 triliun pada 2019 menjadi Rp1,79 triliun pada 2020 dengan total liabilitas sebesar Rp443,75 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: