Malaysia Izinkan Umat Kristen Gunakan Kata Allah Setelah 35 Tahun, Ini Alasannya
Umat muslim berjumlah sekitar dua pertiga dari 32 juta penduduk Malaysia, sementara umat kristiani jumlahnya sekitar 10% dari total populasi.
Kebanyakan orang Kristen di Malaysia beribadah dalam bahasa Inggris. Tetapi kebanyakan warga Kristiani yang berbahasa Melayu di negara bagian Malaysia di pulau Kalimantan, tidak menggunakan kata lain untuk Tuhan selain Allah.
Dorong ajukan banding
Organisasi Nasional Melayu Bersatu dan Partai Islam konservatif dalam pernyataan bersama mengatakan, prihatin dan menuntut pemerintah untuk melakukan banding. Sementara Pejabat Kementerian Dalam Negeri Malaysia tidak dapat dihubungi untuk dimintai keterangan.
Penasihat pemerintah Shamsul Bolhassan yang dikutip oleh surat kabar The Star mengatakan, empat kata tersebut dapat digunakan dalam materi Kristen sesuai dengan putusan pengadilan, selama dengan jelas disebutkan bahwa itu hanya ditujukan untuk orang Kristen dan simbol salib ditampilkan.
Vonis Pengadilan Tinggi Malaysia tersebut merupakan hasil dari gugatan hukum yang panjang oleh seorang wanita Kristen, yang memiliki materi religius berbahasa Melayu yang mengandung kata "Allah" dan disita oleh pihak berwenang di bandara, ketika dia baru kembali dari Indonesia pada 2008.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto