Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Miris! Aparat Kembali Tembak Mati 5 Pengunjuk Rasa dalam Aksi Damai Myanmar

Miris! Aparat Kembali Tembak Mati 5 Pengunjuk Rasa dalam Aksi Damai Myanmar Kredit Foto: AFP/Getty Image
Warta Ekonomi, Yangon -

Aparat keamanan Myanmar menembaki para pengunjuk rasa damai di ibu kota komersial Yangon, Minggu (14/3/2021) waktu setempat. Sekurangnya lima orang dilaporkan tewas dalam aksi massa yang ditentang keras oleh militer.

Video yang diambil dari situs media lokal menunjukkan para pengunjuk rasa memegang perisai buatan tangan dan mengenakan helm saat menghadapi aparat keamanan di distrik kota Hlaing Tharyar. Gumpalan asap hitam melambung di atas area tersebut.

Baca Juga: Brutalnya Wajah Militer Myanmar, Sudah 80 Pengunjuk Rasa Tewas Diberondong Peluru

The Irrawaddy melaporkan tiga orang tewas di Yangon. Sementara sekurangnya dua orang terbunuh di kota lain.

Saksi mata juga menuturkan seorang pemuda pria ditembak mati di kota Bago, dekat Yangon. Media lokal Kashin Wave mengatakan, seorang pengunjuk rasa tewas di kota Hpakant, didaerah pertambangan batu giok yang juga dipenuhi aksi demo.

Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, lebih dari 80 orang tewas dalam protes menentang kudeta selama 41 hari sejak militer menguasai pemeirntahan dan menangkap pemimpin sipil Aung San Suu Kyi. Sementara lebih dari 2.100 orang ditahan.

Politisi Partai Liga Nasional untuk demokrasi (NLD), Mahn Win Khain Than berbicara kepada publik melalui Facebook pada Sabtu yang mengatakan, "Ini adalah momen paling gelap bangsa dan saatnya fajar menyingsing."

Dia mengatakan pemerintah sipil akan berusaha untuk membuat undang-undang yang diperlukan sehingga rakyat memiliki hak untuk membela diri terhadap tindakan keras militer. Kotapraja Monywa di Myanmar pun tengah menyatakan telah membentuk pemerintah daerah dan kepolisiannya sendiri.

Di Yangon, ratusan orang berdemonstrasi di berbagai bagian kota setelah memasang barikade kawat berduri dan karung pasir untuk memblokir pasukan keamanan pada Minggu.

Di satu daerah, orang-orang melakukan protes duduk di bawah lembaran terpal yang dipasang untuk melindungi mereka dari terik matahari tengah hari.

"Kami membutuhkan keadilan," teriak mereka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: