Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bitcoin 'Lelah' Habis Cetak Rekor Tertinggi, Kini 'Istirahat' di Harga Rp867 Jutaan

Bitcoin 'Lelah' Habis Cetak Rekor Tertinggi, Kini 'Istirahat' di Harga Rp867 Jutaan Kredit Foto: Unsplash/Dmitry Demidko
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bitcoin 'istirahat' di kisaran 60 ribu dolar AS (sekitar Rp867 juta) pada Senin (15/3/2021) setelah melambung ke rekor tertinggi pada akhir pekan. Mengapa itu terjadi?

Melansir Reuters, investor kini bersiap menghadapi kekhawatiran inflasi dan pengeluaran stimulus AS untuk mendorong Bitcoin lebih tinggi.

Sebab, Bitcoin jatuh ke level 58.956,90 dolar AS (sekitar Rp851,4 juta) di awal sesi Asia, turun dari rekor tertinggi pada Sabtu di level 61.781,83 dolar AS (sekitar Rp892,3 juta).

Baca Juga: Sedap! Volume Transaksi Pasar Kripto Negara Ini Lampaui Rerata Transaksi Harian Pasar Saham

Baca Juga: Lagi-Lagi, Tweet Miliarder Elon Musk Dorong Naik Harga Koin Digital ke Rekor Tertinggi

Reli itu berpotensi berhenti akibat laporan media yang menyebut India akan mendorong larangan aset digital; kabar buruk bagi Bitcoin setelah mendapat dukungan profil tinggi dari sejumlah miliarder seperti Elon Musk dari Tesla, Jack Dorsey dari Twitter, dan raksasa investasi Goldman Sachs dan BlackRock.

Bitcoin sendiri telah meningkat lebih dari 2 kali lipat pada 2021, setelah naik 4 kali lipat tahun lalu. "Investasi oleh investor institusi dan korporasi semakin meningkat; itulah yang saya sebut finansialisasi Bitcoin," ujar Kepala Strategi Mata Uang Mizuho Securities, Masafumi Yamamoto.

Lonjakan akhir pekan Bitcoin terjadi karena peningkatan selera risiko di pasar keuangan, setelah Presiden Joe Biden menandatangani paket stimulus fiskal 1,9 tirliun dolar AS untuk mempercepat vaksinasi.

Menurut Yamamoto, "Bitcoin menjadi aset yang tidak bisa lagi investor abaikan."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: