Kisah Sukses Pendiri everShine, dari Lahir di Gubuk Pinggir Kali hingga Sukses Miliki Brand Sendiri
Mery selalu paham bahwa hidup itu adalah proses. Karena itulah, ia tak pernah ingin mengeluh atas apapun yang harus ia jalani hari ini dan melakukan yang terbaik.
Setelah satu bulan keluar dari perusahaan, keadaan Mery memburuk bahkan ia sampai tak kuat berjalan saking sakitnya. Mery juga sempat merasa bahwa mungkin hidupnya hanya sampai saat itu.
Di titik terendahnya, Mery berdoa kepada Tuhan untuk disembuhkan. Hingga seminggu kemudian, ia pun terapi saraf kejepit. Mery tak menyerah, ia terus berusaha melawan penyakitnya agar bisa sembuh dan kembali hidup normal seperti sediakala.
Mery pun sadar bahwa hal yang paling mahal di dunia ini adalah kesehatan. Terlebih, tabungannya semakin menipis, ia ingin bekerja tetapi keadaannya belum begitu membaik. Sampai akhirnya Mery berdoa apa yang harus ia kerjakan, lalu ada suara yang bertanya, "Bagian tubuh yang tidak sakit apa?", Mery pun menjawab, "Tangan."
Dari situlah Mery mulai berjualan skincare yang ia mulai sebagai dropship. Keuntungan yang Mery dapatkan pun cukup untuk makan sehari-hari, dan ia mulai mengambil barang skincare tersebut ke rumah dan keuntungan semakin banyak lagi.
Meski sakit, Mery tetap packing barang sendiri sambil terapi. Dari produk yang laku lusinan, penjualan Mery pun laku hingga ratusan pcs. Hingga di suatu titik, Mery kesulitan mendapatkan barang karena stok produk tak stabil. Setelah itu, Mery pun bertemu dengan temannya dan diajaklah untuk bisnis skincare bersama. Usai dijalani, keuntungan yang didapat Mery semakin banyak lagi bahkan ia sampai memiliki distributor resmi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami