Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Puas sama Permintaan Maaf BWF, Ini yang Diminta Marcus Gideon

Gak Puas sama Permintaan Maaf BWF, Ini yang Diminta Marcus Gideon Kredit Foto: Badminton Indonesia

"Saya dengan kesungguhan menyampaikan permohonan maaf atas perasaan sakit hati dan frustrasi yang dialami oleh seluruh pemain dan tim Indonesia."

"Atas nama seluruh keluarga besar BWF, saya ingin berbagi perasaan ini dengan yang terhormat Presiden RI Bapak Joko Widodo, Menteri Olahraga, Menteri Luar Negeri, Duta Besar untuk Kerajaan Inggris, Pemerintah, Presiden dan pengurus PBSI, masyarakat Indonesia, dan khususnya komunitas dan basis suporter bulutangkis Indonesia yang lebih luas."

"BWF menyadari sepenuhnya bahwa Indonesia merupakan salah satu raksasa bulutangkis dunia dengan segudang pemain berbakat dan bintang-bintang juara bulutangkis dunia yang selalu muncul. BWF juga menyadari bahwa para pemain bulutangkis Indonesia telah menjadi icon nasional dan telah menjadi tumpuan harapan bangsa di tingkat internasional."

"Ketika saya masih bermain untuk Timnas Denmark, saya sangat merasakan hubungan keakraban yang saling menguntungkan dengan para pemain dan pelatih tim Indonesia. Saya juga telah menyaksikan Asian Games tahun 2018 dan turut merasa bangga menyaksikan suksesnya penyelenggaraan sehingga menjadi event yang sangat luar biasa. Percaya dan yakinlah pada saya bahwa saya sungguh-sungguh mencintai Indonesia."

"Sebagai Presiden BWF, saya ingin memberitahukan Anda bahwa kami telah menganggap insiden tersebut sebagai suatu pelajaran berharga yang sangat serius di saat dunia sedang dilanda COVID-19 dan kami berusaha keras untuk membuat perbaikan. Untuk selanjutnya kami percaya bahwasanya hubungan luar biasa yang sudah terbina sangat lama antara Indonesia dengan BWF akan tetap harmonis dan bahkan akan lebih kuat di masa mendatang."

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: