Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadikan Lombok Pusat Budi Daya Lobster, Menteri Trenggono: Saya Dukung Sampai Mati!

Jadikan Lombok Pusat Budi Daya Lobster, Menteri Trenggono: Saya Dukung Sampai Mati! Kredit Foto: KKP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan komitmennya dalam mendukung budi daya lobster dalam negeri. Bahkan, dia sudah menargetkan Lombok menjadi pusat budi daya lobster yang nantinya menjadi rujukan negara lain.

"Saya ingin jadikan Lombok pusat budi daya lobster, bahkan sampai kelas dunia. Semangatnya harus begitu," ungkap Menteri Trenggono di Pelabuhan Perikanan Teluk Awang, Lombok Tengah, Rabu (24/3/2021).

Baca Juga: Pembudi Daya Lobster di Telong Elong Sukses Bikin Menteri Trenggono Melongo

Di Teluk Awang, Menteri Trenggono berdialog dengan penangkap benur dan pembudi daya lobster. Bahkan, dia meninjau langsung keramba jaring apung milik masyarakat yang ada di sekitar pelabuhan perikanan, menggunakan kapal nelayan.

Untuk mendukung produktivitas budi daya lobster dalam negeri, proses birokrasi perizinan budi daya akan dipermudah. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga akan memberi bantuan sarana dan prasana, pendampingan bagi para pembudi daya, hingga menyiapkan pasar.

Saat berdialog dengan pembudi daya, Menteri Trenggono juga menegaskan komitmennya dalamĀ  memerangi penyelundupan benur ke luar negeri. Menteri Trenggono turut mengajak para penangkap benur tidak menjual benur kepada oknum-oknum yang terlibat dalam perdagangan ilegal.

"Benur kekayaan bangsa ini. Kalau ada yang mau ekspor benur untuk memperkaya orang luar negeri, saya lawan. Namun, kalau untuk budi daya di sini, saya dukung sampai mati," tegasnya.

Abas Indi, pembudi daya lobster di Teluk Awang, mendukung penuh keputusan Menteri Trenggono mengembangkan budi daya lobster di Indonesia. Dia bahkan optimistis budi daya lobster Tanah Air bisa maju ke depannya karena sudah mendapat dukungan penuh dari pemerintah melalui KKP.

"Benih kita yang punya, kita juga bisa budi daya. Sudah banyak masyarakat di sini yang membuktikan. Saya yakin budi daya lobster kita bisa lebih maju dari negara lain," tegas Abas.

Abas menggantungkan hidup dari benih lobster sejak tahun 2000. Semula dia penangkap, tetapi tak lama terjun menjadi pembudi daya karena penghasilan yang didapat cukup tinggi. Dia membudidayakan benur hingga ukuran jangkrik, lalu dijual ke pembudi daya di Telong Elong, Lombok Timur.

Keuntungannya bisa 70-80 persen dari modal yang dikeluarkan. "Misal modal kita Rp15 juta, penghasilan yang kita dapat bisa lebih dari Rp25 juta saat panen," akunya.

Sementara itu, Wakil Bupati Lombok Tengah Nursiah sepakat dengan keputusan Menteri Trenggono mengembangkan budi daya lobster dalam negeri. Potensi alam dan sumber daya manusia yang ada di Lombok sudah membuktikan bahwa budi daya bisa dilakukan. "Kita hanya tinggal butuh penguatan infrastruktur," urainya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: