Di dunia internet, Anda pasti pernah menjumpai beberapa e-Book, aplikasi, atau lagu yang Anda sukai. Namun, pemiliknya mengharuskan Anda membayar sejumlah nominal tertentu untuk dapat menggunakannya dan Anda mungkin pernah melakukan pembayaran seperti itu. Di dunia e-commerce, pemasar menyebutnya sebagai micropayment. Micropayment adalah jumlah nominal minimum yang harus Anda bayarkan untuk menggunakan suatu produk atau layanan tertentu.
Pembayaran mikro memainkan peran yang sangat penting untuk operasi bisnis sehari-hari. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai apa itu micropayment, sejarah, jenis-jenis, cara kerjanya, dan keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan sistem pembayaran ini.
Baca Juga: Apa Itu Binance Smart Chain?
Mengenal Sistem Transaksi Digital, Micropayment
Micorpayment adalah transaksi e-commerce yang melibatkan sejumlah kecil nominal uang untuk ditukar dengan produk atau jasa yang tersedia secara online, seperti unduhan aplikasi, layanan, atau konten berbasis web.
Micropayment terkadang diartikan sebagai pembayaran untuk produk atau jasa yang nilainya kurang lebih Rp10 ribu hingga Rp50 ribu. Jenis sistem yang khusus ini diperlukan untuk pembayaran semacam itu, yang terlalu kecil untuk dapat diproses melalui kartu kredit.
Berikut adalah contoh skema micropayment: Pengguna dan penjual masing-masing membuat akun dengan penyedia layanan pihak ketiga yang dapat memantau, mengumpulkan, dan mendistribusikan uang dalam micropayment. Penjual akan membuat kode link per-transaksi di dalam halaman situs web tersebut.
Saat pengguna memulai transaksi, pembayaran melalui akun e-wallet atau uang elektronik yang dikelola oleh penyedia layanan terkait. Micropayment tersebut akan terakumulasi hingga dapat dikumpulkan sebagai pembayaran tunggal yang lebih besar. Sistem seperti itu akan berguna ketika pengguna ingin melakukan transaksi micropayment satu kali ke beberapa penjual.
Setelah standar micropayment ditetapkan, beberapa ahli memperkirakan bahwa situs media streaming, unduhan musik dan aplikasi, vendor konten, situs akses olahraga, dan produk atau jasa lainnya akan menggunakan model pembayaran ini setiap pembelian produk atau penggunaan jasa layanan secara online.
Kemajuan teknologi terbaru telah membawa lebih banyak eksposur dan inklusi ke dunia digital. Fintech, teknologi di bidang keuangan, merupakan sektor baru yang berfokus pada penyediaan produk keuangan bagi semua konsumen dengan harga yang cukup menguras kantong.
Upaya peningkatan teknologi ini melihat bahwa konsumen juga membutuhkan transaksi dalam nominal yang rendah. Masalah dengan biaya rendah seperti itu membuat mereka mungkin tidak dapat diproses secara layak melalui perusahaan kartu kredit dan sistem berbasis biaya transaksi tradisional lainnya. Oleh karena itu, sistem transaksi micropayment telah muncul untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Istilah "micropayment" diciptakan oleh futuris dan filsuf teknologi Ted Nelson pada tahun 1960-an sebagai cara untuk membayar hak cipta individu atas konten berbasis online. Nelson membayangkan pembayaran dalam jumlah rendah di lingkungan tersebut sekitar sepersepuluh ribu sen. Pembayaran semacam itu akan memungkinkan pengguna untuk membayar sejumlah konten online serta memungkinkan pembuatan jaringan berbiaya rendah sebagai lawan dari model berbasis iklan.
Sementara, World Wide Web sekarang bekerja pada model berbasis periklanan, gagasan Nelson meletakkan dasar dari transfer hypertext yang sekarang banyak digunakan orang. Saat ini, sistem micropayment masih belum menjadi cara yang umum untuk membayar sejumlah besar konten di internet.
Empat Model Utama Micropayment
Saat ini ada empat model utama sistem transaksi micropayment, yaitu:
Model prabayar
Model micropayment prabayar ditawarkan dalam bentuk langganan. Pengguna diizinkan untuk mengakses layanan dalam jangka waktu atau jumlah penggunaan tertentu. Model seperti ini biasanya digunakan untuk pembayaran uang muka dalam surat kabar, game online, dan situs media sosial serta merupakan model micropayment terbesar dan sering digunakan oleh pengguna.
Model pascabayar
Dalam model micropayment ini, beberapa transaksi mikro akan diakumulasikan dan ditagih setelah pembeli melakukan transaksi. Salah satu contoh model pascabayar adalah dengan menagih penjualan musik online setelah beberapa lagu dibeli, contohnya Itunes dan Bandcamp.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: