Menggunakan kode saham BEBS, PT Berkah Beton Sadaya (BBS) Tbk. mengalami dinamisasi yang cukup menarik. Saham BEBS sempat terkoreksi namun dalam waktu singkat mampu rebound dan kembali berada di posisi ARA.
Berdasarkan data RTI, Saham BEBS diperdagangkan pada Kamis (25/3/2021) sebanyak 9.799 kali dengan Volume 75,39 juta lembar dengan nilai transaksi harian mencapai Rp 38,77 milyar.Baca Juga: Bursa Efek Ini Beri Lampu Hijau Buat ETF Cryptocurrency Baru di ....
Dikabarkan saham BEBS di efek syariah sempat terkoreksi selama 3 hari berturut-turut. Catatan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) pada perdangan Senin (22/3/2021) menunjukan BEBS mengalami koreksi turun Rp40 atau 6.78 persen ke Rp550. Hingga Rabu (24/3/2021) BEBS berada di harga terendah Rp448. Baca Juga: Horor! IHSG Jemblos ke 6.000, Diskon Besar-Besaran!
Namun tak lama saham BEBS kembali rebound dan kembali berada di posisi ARA (Auto Rejection Atas). Perdagangan saham pada Kamis(25/3/2021), berdasarkan data dari RTI, saham BEBS menguat Rp120 atau 25 persen ke Rp600. Saham BEBS diperdagangkan sebanyak 9.799 kali dengan volume 75,39 juta lembar dengan nilai transaksi harian mencapai Rp38,77 miliar.
Menanggapi hal tersebut, Hasan Muldhani, Direktur Utama Berkah Beton Sadaya mengatakan, lonjakan yang signifikan tersebut menunjukan emiten BEBS sangat dinamis di bursa saham. Tentu ini akan menjadi catatan yang penting untuk kembali membangun kepercayaan para investor.
Dinamisasi saham tidak hanya terjadi di saham BEBS yang baru melantai di pasar bursa. Tapi juga dialami saham di banyak emitan lainnya yang merupakan pemain lama. Dinamisasi tersebut dipengaruhi oleh kondisi pandemi sehingga trust value masyarakat pasar saham masih labil terutama di saham-saham baru.
“Sebagai pemain baru BEBS terus membangun kepercayaan para investor di bursa saham. Salah satunya adalah dengan menggenjot produktifitas dengan pengadaan investasi fasilitas produksi dan suplay bahan baku,” ujar Hasan Muldhani.
Baru-baru ini BBS juga telah melakukan aksi konsolidasi rekanan dengan menandatangani kontrak suplai batu dan pasir senilai 416 M. Kontrak Kerjasama melibatkan rekanan dua perusahaan yakni PT Sinar Pasogit Quarry (SPQ) dan PT Rimba Jaya Semesta (RJS).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil