Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kawasan ASEAN+3 Diproyeksi Tumbuh 6,7% pada 2021

Kawasan ASEAN+3 Diproyeksi Tumbuh 6,7% pada 2021 Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kantor Riset Ekonomi Makro ASEAN+3 (AMRO) menerbitkan laporan tahunanannya bertajuk ASEAN+3 Regional Economic Outlook (AREO 2021). AMRO memperkirakan bahwa kawasan ASEAN+3 akan tumbuh sebesar 6,7% tahun ini dan 4,9% pada tahun 2022, setelah menyusut sedikit sebesar 0,2% pada tahun 2020.

Kepala Ekonom AMRO, Hoe Ee Khor, mengatakan bahwa perekonomian ASEAN+3 telah terbukti tangguh dalam menghadapi pandemi Covid-19. Namun demikian, kawasan tersebut belum mampu keluar dari tekanan sampai kekebalan kelompok tercapai melalui vaksinasi hingga penahanan virus secara lokal.

Baca Juga: Airlangga Nilai Iklim Investasi Kunci Pertumbuhan Ekonomi

"Saat ini pemerintah di setiap negara menjadi lebih berpengalaman dalam menangani infeksi Covid-19. Langkah-langkah yang tegas, efektif, dan proaktif diperlukan untuk meminimalkan hilangnya nyawa, tetapi di sisi lain sambil memungkinkan aktivitas ekonomi untuk terus berlanjut," kata dia pada Rabu (31/3/2021).

AMRO menilai, jalan menuju pemulihan penuh dengan tantangan, tetapi juga menghadirkan peluang. Hoe menekankan bahwa pandemi telah berdampak pada kawasan secara tidak merata, dan pemulihan lintas sektor dan ekonomi tetap rapuh.

"Beberapa segmen akan pulih dengan cepat dengan perubahan haluan di bidang manufaktur dan ekspor serta adopsi teknologi baru. Sementara, di sektor yang lain akan tetap berada di bawah tekanan dan harus beradaptasi dengan realitas baru, bergerak maju, atau menemukan kembali diri mereka sendiri untuk bertahan hidup," tambahnya.

Untuk prospek pekerjaan juga akan berbeda, di mana para pekerja di industri jasa perorangan tertentu dan mereka yang dipekerjakan oleh usaha kecil dan di sektor informal menjadi yang paling rentan.

Sementara, sektor keuangan tampaknya berada pada jalur ganda. Pasar keuangan telah melonjak sejak kuartal pertama tahun 2020, didukung oleh rangsangan kebijakan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan keberhasilan pengembangan vaksin.

"Pada saat yang sama, pandemi telah secara substansial melemahkan neraca sektor publik dan swasta," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: