Densus 88 menggeledah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) lagi; kali ini giliran rumah di Kampung Salakan, Dusun Jotawang, Kelurahan Bangunharjo, Sewon, Kabupaten Bantul pada Sabtu (3/4/2021).
Sebelumnya pada Jumat (2/4/2021), Densus 88 pun menggeledah rumah di daerah Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman. Tercatat ada dua rumah di Bantul dan dua rumah di Sleman yang digeledah Densus 88. Selain itu, sebuah pesantren putri di Sleman pun turut digeledah personel Densus 88.
Kepala Dusun Jotawang, Arintoko membenarkan adanya penggeledahan sebuah rumah oleh Densus 88 di wilayahnya. Arintoko mengatakan, rumah yang digeledah adalah kepunyaan warga berinisial DK. Di rumah itu DK tinggal bersama dengan istrinya.
Baca Juga: Perhatian! Polisi Telah Ringkus 60 Orang Terduga Teroris dari Wilayah ....
Baca Juga: Gila Bener! Video Viral Terduga Teroris Guncang Publik, Ngaku Mau Ledakkan Bom di Kawasan...
Arintoko menuturkan, penggeledahan oleh Densus 88 dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB. Saat penggeledahan, kata Arintoko, DK tak nampak dan hanya istrinya yang terlihat.
Arintoko menuturkan, DK sudah sejak 2004 tinggal di rumah tersebut. DK, sambung Arintoko diketahui kerap keluar kota untuk bekerja sementara sang istri membuka jasa katering kue di rumahnya.
Arintoko menilai dalam kehidupan bermasyarakat tak ada yang janggal dengan sosok DK. Bahkan DK kerap mengisi pengajian di lingkungan tempat tinggalnya.
"Sering mengisi kajian tapi isi kajiannya tidak ada yang radikal, biasa saja. Kalau aktivitas kampung seperti warga lainnya, kerja bakti, ronda. Tidak ada yang aneh," tutur Arintoko.
Ketua RT 08, Handoyo mengatakan, dirinya dimintai menjadi saksi oleh Densus 88 saat menggeledah rumah milik DK. Handoyo menyebut ada sejumlah barang yang dibawa dari kediaman DK.
"Tadi yang dibawa (polisi) seperti kamera digital, rompi ada tulisannya perisai (di bagian depan rompi), HP jadul, buku-buku, banner, stempel, CD, flashdisk dan HT (Handy Talky) jadul," ucap Handoyo.
Handoyo menyebut, sebelum penggeledahan sempat dilakukan sterilisasi lokasi oleh Gegana. Sementara penggeledahan selesai pukul 16.30 WIB.
Handoyo menerangkan, bahwa DK sudah sejak lama menjadi warga di RT-nya. DK, sambung Handoyo kerap bekerja ke luar kota. Sementara sang istri yang berasal dari Gorontalo membuka usaha di rumah.
“Kalau kesehariannya dia itu kerja tapi banyak di luar Kota. Kalau istrinya punya usaha katering, istrinya dari Gorontalo. Yang jelas dia itu orangnya mobile, seminggu sekali bisa ke luar kota. Terus biasanya baru pulang seminggu sekali juga," tutur Handoyo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Tanayastri Dini Isna