Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kabar Perusahaan Milik Taipan Kiki Barki: Keuntungan Harum Energy Melonjak Drastis 200% Lebih

Kabar Perusahaan Milik Taipan Kiki Barki: Keuntungan Harum Energy Melonjak Drastis 200% Lebih Kredit Foto: Forbes
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan tambang milik konglomerat Kiki Barki, yakni PT Harum Energy Tbk (HRUM) mencetak kenaikan laba bersih secara drastis hingga 200% lebih. Per Desember 2020, laba bersih Harum Energy mencapai US$59,00 juta atau 218,92% dari laba bersih Desember 2019 lalu yang hanya US$18,50 juta.

Merujuk ke laporan keuangan perusahaan, kenaikan laba tersebut berbanding terbalik dengan pendapatan yang justru terkoreksi sepanjang tahun lalu. Secara tahunan, pendapatan Harum Energy turun 39,89% dari US$262,59 juta pada akhir 2019 menjadi US$157,82 juta pada akhir 2020.  Baca Juga: Dahsyatnya Perusahaan Konglomerat Eddy Sariaatmadja: Rugi Berubah Drastis Jadi Untung Besar-Besaran!

Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan menjadi kontributor terbesar bagi Harum Energy, yakni sebesar US$146,59 juta pada tahun 2020, masih lebih rendah dari kontribusi tahun 2019 lalu yang sebesar US$248,46 juta. Kemudian, pendapatan sewa yang dikantongi Harum Energy juga menipis, dari awalnya US$14,13 juta menjadi US$11,23 juta. Baca Juga: Kelas Kakap! Cuan Perusahaan Sawit Konglomerat Abdul Rasyid Melonjak Drastis Hampir 5.000%

Pada dasarnya, emiten batu bara ini berhasil memangkas beban penjualan secara tahunan dari US$14,95 juta menjadi US$9,59 juta. Bahkan, beban lainnya mampu ditekan lebih dalam lagi dari awalnya US$2,24 juta menjadi hanya US2,16 ribu. 

Pada saat yang bersamaan, pendapatan lainnya yang dikantongi Harum Energy melonjak signifikan dari US$88,75 ribu pada tahun 2019 menjadi US$56,16 juta pada tahun 2020. Hal itulah yang membuat performa laba bersih Harum Energy mengalami kenaikan yang besar. Sampai dengan Desember 2020, aset Harum Energy tercatat sebesar US$498,70 juta atau naik dari tahun 2019 lalu yang hanya US$447,00 juta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: