Kemudian, ia menekankan, setiap tahunnya Yayasan Harapan Kita 'nombok' untuk operasional TMII. Tiap tahunnya, kata mantan Panglima TNI ini, kerugian yayasan mencapai Rp40 - Rp50 miliar cuma urusan operasional TMII.
"Kita ingin ada perubahan. Ada optimalisasi dari aset negara yang belum teroptimalkan dengan baik. Pasti semua melalui evaluasi," ujarnya.
Sebelumnya, usai mengambil alih pengelolaan TMII dari yayasan Harapan Kita, Kementerian Sekretariat Negara berencana menyerahkan pengelolaannya kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang pariwisata.
Baca Juga: Moeldoko Tangkis Bicara soal Demokrat: Jangan Ikut-ikutan Primitif!
Menteri Sekretaris Negara, Pratikno mengatakan pihaknya akan meminta tolong pada salah satu BUMN pariwisata untuk mengelola TMII. Harapannya, pengelolaan TMII akan lebih profesional dan bisa berkontribusi pada negara.
"Nantinya kita akan meminta tolong salah satu BUMN pariwisata untuk mengelola TMII ini, jadi dikelola oleh orang-orang yang profesional, lembaga yang profesional dan harapannya akan jauh lebih baik dan memberikan kontribusi kepada keuangan negara," kata Pratikno, Jumat 9 April 2021.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: