Tanggapan Google Terhadap Link Farm
Meskipun inbound link yang relevan adalah komponen penting dari website SEO, ini tidak boleh disamakan dengan mencantumkan situs diantara link farm.
Mesin pencari seperti Google melihat link farm sebagai bentuk spam. Google dan mesin pencari yang lainnya telah menerapkan prosedur ketat untuk memberikan penalti pada situs yang mendapatkan inbound link melalui link farm, bukan secara organik atau melalui kampanye tautan dengan situs yang berkualitas tinggi lainnya.
Baca Juga: Apa Itu Spamdexing?
Penyedia layanan yang berkomitmen untuk meningkatkan peringkat halaman pencarian situs web dapat menggunakan strategi link farm. Dalam situasi ini, penyedia layanan hanya mem-posting tautan secara massal di situs web lain yang tidak saling berkaitan, dan beberapa di antaranya dirancang hanya untuk melakukan kegiatan ini.
Mesin pencari dulunya sangat rentan terhadap link farm dengan alasan bahwa suatu halaman memiliki otoritas yang lebih besar jika sejumlah besar situs lain menautkannya. Sekarang, penggunaan link farm sering kali gagal karena mesin pencarian telah berevolusi untuk memberi peringkat berdasarkan apa yang paling bermanfaat bagi pengguna. Ini berarti tautan yang berasal dari situs dengan konten tepercaya ke laman yang ditautkan dapat bernilai lebih dari tautan acak dari banyak situs.
Jika seorang webmaster mencoba meningkatkan jumlah backlink ke situs web mereka secara artifisial melalui link farm, mesin pencarian umumnya akan menghukum perilaku ini ketika mereka dapat segera mendeteksinya. Pelanggaran dapat mengakibatkan peringkat halaman situs turun atau bahkan dihapus untuk sementara waktu.
Intinya, mesin pencarian berusaha mendorong situs web untuk mendapatkan otoritas dengan cara yang sah sehingga situs mereka mendapat peringkat teratas di halaman pencarian. Cara yang ideal untuk mendapatkan peringkat halaman adalah dengan membuat situs web yang berisikan konten yang hebat sehingga berpotensi besar untuk sering ditautkan oleh situs berkualitas tinggi lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: