Memasuki tahun 2021, kinerja ekspor Indonesia terus bergeliat kendati pandemi Covid-19 masih berlangsung. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Indonesia pada Februari 2021 sebesar US$ 15,27 miliar,8,56% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$14,06 miliar.
Peningkatan ini tak lepas dari laju ekspor komoditas Indonesia termasuk paraffin wax, komoditas serbaguna yang mulai menggeliat lagi.
Adapun sejak pandemi yang terjadi tahun lalu, gerak ekonomi secara umum terganggu termasuk aliran ekspor. Biaya freight yang meninggi serta kebijakan banyak negara yang menghentikan sementara lalu lintas keluar-masuk barang dan manusia menjadi jegalan bagi banyak komoditas ekspor Indonesia. Paraffin wax salah satunya. Padahal komoditas ini merupakan produk multimanfaat yang diperlukan oleh banyak industri.
PT Kirana Mitraabadi (KMA), sebuah perusahaan yang memproduksi paraffin wax di Indonesia, merasakan dampak pandemi tersebut. Aktivitas ekspor mereka cukup terganggu karena pandemi.
Baca Juga: Pemerintah Mau Cetak 500 Ribu Eksportir Hingga 2030, Ini Salah Satu Strateginya!
Padahal, ekspor KMA bisa dianggap sangat strategis sebab mereka merupakan salah satu elemen hilirisasi penting bagi produk Pertamina. Produk olahan KMA yang diekspor menjadi wujud pertambahan nilai bagi produk Pertamina. Dengan hadangan Covid, terhambat pula aliran ekspor bernilai tambah dari Indonesia.
"Cukup menjadi hambatan ya pandemi ini pada 2020. Ekspor kami sempat terhenti. Permintaan dari beberapa negara tak bisa kami penuhi karena persoalan regulasi pad amasa pandemi di negara yang bersangkutan, ketersediaan pengiriman, serta biaya kirim yang tinggi," papar Edo Lesmana, Direktur Utama PT Kirana MItraabadi di Jakarta, Senin (12/4/2021).
Untungnya, sejak awal 2021 alur ekspor mulai bergerak kembali. Segala rintangan, termasuk biaya pengiriman, mulai mendekati titik normal. Beberapa industri dari sejumlah negara langsung mengirimkan pesanan.
Hingga kini, KMA telah mengekspor paraffin wax dan produk-produk turunannya ke Amerika Utara dan Selatan, Eropa, Asia, Australia, dan bahkan Afrika. Pada 2021 ini, paraffin wax KMA mulai mengalir kembali sampai jauh ke benua-benua tersebut.
Di sisi lain, kehadiran PT KMA sejak 2010 cukup menekan angka impor komoditas multiguna tersebut dengan memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Kami berharap kehadiran kami mampu membantu pemerintah dan bangsa Indonesia untuk memenuhi kebutuhan domestik sehingga mampu menekan impor. Kami bahkan sudah mampu memenuhi permintaan global sehingga mampu meningkatkan volume ekspor dari Indonesia," jelas Edo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: