Pakar Ramalkan Ekskalasi Tak Terhindarkan dari Hubungan Rusia dan Uni Eropa
Sementara itu, Wakil Direktur Institut Ilmu Pengetahuan Eropa Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia , Vladislav Belov percaya bahwa hubungan antara Moskow dan Brussel sudah berada di titik terendah. Ia menyebut bahwa UE telah terpojok dalam dialog dengan Rusia.
"UE telah terpojok. Brussel bagi kami adalah mitra yang tidak dapat diandalkan, yang terus menetapkan agenda sendiri. Rusia tidak setuju dengan ini, dan inilah yang (Menteri Luar Negeri Sergei) Lavrov bicarakan," lanjut Belov.
Dia mencatat bahwa Moskow tetap terbuka untuk kerja sama, tetapi Brussels hanya terus menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Sementara itu, analis yakin negara-negara Eropa akan mengembangkan kerja sama dengan Rusia secara individual.
"UE tidak memberikan sinyal dan tanggapan positif, baik pada tingkat Presiden Komisi Eropa, maupun pada tingkat komisaris individu. Tetapi, hubungan berkembang di tingkat bilateral," katanya.
Selain itu, menurut Belov, meski ada perbedaan, Moskow dan Brussel akan selektif berpartisipasi dalam proyek bersama.
"Penangguhan akan tetap di tingkat Brussel dan Moskow. Dengan pengecualian proyek-proyek tertentu dalam perlindungan lingkungan. Namun, komunikasi tetap berjalan, tetapi saya tidak melihat adanya terobosan. Inilah mengapa kami tetap berada di jalur bilateral. Setidaknya dengan Jerman dan beberapa negara lain," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: